Technologue.id, Jakarta - Microsoft, perusahaan pengembang software baru-baru ini mengungkap kerjasama dengan badan antariksa Amerika Serikat, NASA. Publik mungkin mengira kolaborasi di antara keduanya berkaitan dengan pencarian kehidupan alien atau UFO.
Dikutip dari Theregister, dengan teknologi kecerdasan buatan, keduanya bekerjasama guna membantu ilmuwan dalam menavigasi petabyte data yang dikumpulkan dari satelit observasi Bumi. Seperti diketahui, data geospasial sulit untuk digunakan dan saat ini hanya dapat diakses oleh sejumlah kecil ilmuwan dan peneliti.
Tantangan ini akan semakin memburuk karena semakin banyak data yang dihasilkan dari lebih banyak satelit yang dilengkapi dengan instrumen yang lebih baik.
Baca Juga:
Samsung Galaxy S25 Bakal Rilis dengan RAM 12GB?
Microsoft menulis, "Masalah ini bukan sekadar masalah kenyamanan; tetapi memiliki implikasi di dunia nyata. Misalnya, ilmuwan yang perlu menganalisis data historis tentang badai untuk meningkatkan model prediktif, atau pembuat kebijakan yang ingin mempelajari pola penggundulan hutan untuk menerapkan peraturan lingkungan, mungkin tidak dapat mengakses data yang mereka butuhkan dengan mudah".
"Ketidakmampuan untuk mengakses data ini memengaruhi berbagai sektor, termasuk pertanian, perencanaan kota, dan tanggap bencana, di mana wawasan tepat waktu dari data antariksa dapat membuat perbedaan yang signifikan," tambah Microsoft.
NASA ingin membuat data tersebut dapat diakses semaksimal mungkin, dan untuk tujuan itu bermitra dengan Microsoft untuk membuat Copilot khusus menggunakan Layanan Azure OpenAI agar masyarakat umum dapat berinteraksi dengan informasi tersebut dengan lebih mudah.