Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Migrasi Digital di Depan Mata
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pemerintah akan menggunakan analog switch off (ASO) untuk siaran televisi. Tidak hanya untuk siaran televisi, ASO juga dimanfaatkan untuk jaringan 5G yang lebih modern.

Stasiun televisi sendiri telah disiapkan untuk migrasi sepenuhnya ke siaran televisi berbasis digital (DVB-T2). Migrasi ini dilakukan secara bertahap pada tahun 2022 ini.

Baca Juga:
Copot Huawei dan ZTE dari 5G Butuh Bakar Duit Puluhan Triliun Rupiah

Peralihan siaran TV dari analog ke digital akan memberikan manfaat yang luas bagi dunia industri. Selain memiliki biaya operasional yang tinggi, siaran TV analog ternyata menghabiskan banyak sumber daya spektrum frekuensi yang kini semakin terbatas.

Oleh karena itu, kebijakan migrasi ke siaran TV digital merupakan bagian dari upaya dalam melakukan transformasi digital.

Penghentian siaran TV analog pada spektrum frekuensi 700 Mhz akan memberikan efisiensi spektrum sebesar 112 Mhz. Penghematan spektrum tersebut dapat digunakan untuk menggelar teknologi jaringan terkini seperti 5G.

Sebagai informasi, ASO tahap pertama dilakukan pada 30 April lalu yang mencakup 56 wilayah siaran di 166 kabupaten dan kota.

Sementara , tahap dua digelar pada 25 Agustus mendatang dengan cakupan 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota. Puncaknya, siaran TV analog akan berakhir pada 2 November dengan ASO di 25 wilayah siaran di 63 kabupaten/kota.

Baca Juga:
Daftar Wilayah Ini Tak Bisa Nonton Siaran TV Analog Per 30 April 2022

Lebih lanjut, jika Anda ingin mendukung migrasi TV ke siaran digital, maka langkah paling sederhana yang dapat Anda lakukan adalah dengan membeli set top box yang memungkinkan TV lama Anda menangkap siaran TV digital. Selain itu, Anda juga dapat membeli televisi baru yang sudah mendukung siaran TV digital.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun