Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mudahkan Pergerakan Astronot, NASA Ingin Ciptakan Aspal di Bulan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA mengembangkan suatu metode untuk membuat permukaan bulan dapat mendukung aktivitas manusia atau astronot. NASA ingin permukaan bulan memiliki aspal dan mendukung misi eksplorasi lebih luas lagi di sana.

NASA dan mitranya berencana membangun pangkalan permanen di permukaan bulan agar para astronot dapat tinggal lebih lama. Para kru akan menjelajahi permukaan bulan dengan kendaraan penjelajah generasi mendatang.

Baca Juga:
Takashi Lizuka Ungkap Penempatan Timeline Game Baru Superstar Sonic

Ide ini bermula karena ilmuwan memiliki kekhawatiran serius tentang debu bulan yang bisa merusak kendaraan apabila tengah melaju.

Untuk mengatasi masalah ini, para insinyur sedang mengembangkan cara untuk melelehkan debu untuk menciptakan permukaan beraspal, sehingga menawarkan perjalanan yang lebih aman dan lancar bagi penjelajah dan penumpangnya.

Untuk pengujian di Bumi yang menggunakan simulasi debu bulan, proyek ini menggunakan sinar laser untuk melelehkan bubuk kotoran menjadi permukaan padat seperti kaca.

Namun, para insinyur percaya bahwa di bulan para astronot akan dapat mengganti laser dengan sinar matahari yang terkonsentrasi melalui lensa Fresnel.

Badan Antariksa Eropa (ESA) membagikan rincian pekerjaan tersebut dalam sebuah video yang diposting online pada Minggu.

Insinyur yang mengerjakan proyek ini telah menemukan cara untuk menggunakan sinar laser berdiameter 1,77 inci (4,5 cm) untuk membuat bentuk geometris segitiga dengan pusat berongga dengan lebar sekitar 7,87 inci (20 cm).

Ubin tersebut dapat saling bertautan untuk menciptakan permukaan padat di area tanah bulan yang luas, yang dapat berfungsi sebagai jalan atau landasan pendaratan, kata ESA.

Tim proyek memperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 115 hari untuk membangun landasan pendaratan yang sesuai dengan menggunakan metode ini.

Baca Juga:
Pembangunan BTS 4G di Daerah 3T Sudah Mencapai 96%

Insinyur material ESA, Advenit Makaya, mendeskripsikan material yang dihasilkan “seperti kaca dan rapuh,” dan menambahkan bahwa karena material tersebut akan terkena gaya kompresi ke bawah, perbaikan tidak diperlukan jika material tersebut mengalami retakan.

Sekadar informasi, debu bulan bersifat abrasif dan tajam, dan gravitasi bulan yang rendah menjadikannya ancaman serius bagi misi kunjungan astronot.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun