Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sora Buatan OpenAI Picu Kekhawatiran Jelang Pemilu AS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Setelah ChatGPT, OpenAI ciptakan alat baru yang memungkinkan seseorang membuat karya video ultra realistis dengan input teks. Satu sisi tampak membawa terobosan di bidang videografi, tetapi tidak sedikit pula yang khawatir atas kecanggihan teknologi AI yang satu ini.

Dilansir Independent, kekhawatiran muncul karena sistem AI bisa disalahgunakan untuk memanipulasi pemilih menjelang pemilu. Alat AI ini bernama Sora, dapat digunakan untuk membuat video berdurasi hingga 60 detik dengan “adegan yang sangat detail, gerakan kamera yang kompleks, dan banyak karakter dengan emosi yang hidup,” kata OpenAI dalam sebuah posting blog pada Kamis.

OpenAI membagikan beberapa contoh video yang dibuat menggunakan alat AI, yang tampak tidak nyata. Salah satu contoh video menunjukkan dua orang, tampaknya sepasang kekasih, berjalan melalui jalan bersalju di Tokyo dengan membelakangi “kamera” yang berjalan.

Baca Juga:
Tingkatkan Kamera, Samsung Siapkan Update Software Galaxy S24

“Kota Tokyo yang indah dan bersalju sedang ramai. Kamera bergerak melalui jalanan kota yang ramai, mengikuti beberapa orang yang menikmati indahnya cuaca bersalju dan berbelanja di kios-kios terdekat. Kelopak bunga sakura yang indah beterbangan tertiup angin bersama butiran salju," bunyi teks prompt untuk menghasilkan video tersebut.

Video lain yang dibuat menggunakan alat tersebut dan dibagikan oleh kepala OpenAI Sam Altman menunjukkan mammoth berbulu ultra realistis berjalan melintasi lanskap bersalju dengan pegunungan berselimut salju di kejauhan. Perusahaan ChatGPT itu mengatakan model Sora memahami bagaimana objek “ada di dunia fisik,” dan “secara akurat menafsirkan alat peraga dan menghasilkan karakter menarik yang mengekspresikan emosi yang hidup”.

Pengumuman alat AI ini telah memicu kekhawatiran di antara banyak pengguna media sosial, khususnya tentang potensi rilis Sora ke publik pada tahun pemilu di AS. Para ahli telah menyampaikan sejumlah kekhawatiran mengenai penyalahgunaan teknologi AI, termasuk video deepfake dan chatbot dalam menyebarkan misinformasi politik menjelang pemilu.

OpenAI mengakui risiko yang terkait dengan meluasnya penggunaan alat tersebut, dan menyatakan bahwa pihaknya “mengambil beberapa langkah keselamatan penting sebelum membuat Sora tersedia dalam produk OpenAI".

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun