Technologue.id, Jakarta - Aparat penegak hukum Israel berhasil meringkus Rostislav Panev, warga negara ganda Rusia-Israel, yang dikenal sebagai pengembang ransomware Lockbit pada Agustus lalu. Panev akan diekstradisi ke Amerika Serikat setelah terbukti mengambil peran penting dalam aktivitas kejahatan LockBit.
Dilansir dari Darkreading (21/12/2024), setelah ekstradisi, pria berusia 51 tahun itu bakal menghadapi dakwaan bersama dengan dua orang lainnya yang dituduh menjadi dalang di balik serangan LockBit. Panev dituduh mengerjakan ransomware LockBit sejak awal tahun 2019, yang menjadi salah satu operasi ransomware paling produktif di dunia, menurut pernyataan Departemen Kehakiman tentang penangkapan tersebut.
Baca Juga:
Data Diretas Geng Hacker Lockbit, Bank Terbesar Tiongkok Bayar Tebusan
LockBit adalah sebuah perusahaan yang memiliki model bisnis Ransomware as a Service (RaaS) yang berasal dari Rusia. LockBit memiliki afiliasi di seluruh dunia.
Kelompok ini aktif di berbagai forum peretasan, termasuk Exploit dan RAMP, dan mengelola situs kebocoran ransomware tempat mereka menerbitkan data tentang korban. LockBit dan afiliasinya menyusup ke sistem komputer, mengenkripsi data penting, dan meminta tebusan yang besar.
Saat diciduk aparat, Panev kedapatan memiliki kredensial admin untuk repositori daring Dark Web milik LockBit dengan source code ransomware, serta source code untuk alat afiliasi yang disebut "StealBit" yang digunakan untuk mencuri data. Laptopnya juga memiliki kredensial akses untuk panel kontrol LockBit yang digunakan oleh afiliasi. Pernyataan Departemen Kehakiman menambahkan bahwa Panev mengakui perannya dalam operasi ransomware LockBit.
"Pekerjaan Departemen Kehakiman dalam mengejar skema ransomware paling berbahaya di dunia tidak hanya mencakup pembongkaran jaringan, tetapi juga menemukan dan mengadili individu yang bertanggung jawab untuk membangun dan menjalankannya," kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan tentang penangkapan tersebut.
Baca Juga:
Muncul Ransomware ShrinkLocker Incar Enkripsi File Perusahaan
"Tiga dari individu yang kami duga bertanggung jawab atas serangan siber LockBit terhadap ribuan korban sekarang ditahan, dan kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk meminta pertanggungjawaban semua orang yang memimpin dan memungkinkan serangan ransomware," lanjutnya.
Menurut data Flashpoint, LockBit bertanggung jawab atas 30,25 persen dari semua serangan ransomware yang diketahui dari Agustus 2021 hingga Agustus 2022. Selain itu, LockBit juga menjadi dalang atas sekitar 21 persen dari semua serangan ransomware yang diketahui dari Januari 2023 hingga Desember 2023.