Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ponsel BlackBerry Sudah Punah?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Android hingga akhir tahun 2016 masih tetap perkasa. Dari data yang dikeluarkan oleh Gartner, peredaran ponsel yang mengusung sistem operasi bikinan Google itu pada Q4 2016 semakin banyak dibanding setahun sebelumnya. Tercatat, ada 352 juta unit ponsel pintar yang beredar dengan OS Android. Jauh lebih banyak dibanding iOS dengan 77 juta. Alhasil, perbandingan market share dua mobile OS top dunia saat ini mencapai 81,7 persen berbanding 17,9 persen. Ketika total pangsa pasar dua kubu tersebut menguasai haampir 100 persen, praktis OS lain tidak punya tempat atau mungkin tak lagi dipertimbangkan. Windows dan BlackBerry adalah korbannya. Dengan produk yang laku hanya 1 jutaan unit, Windows cuma kebagian market share 0,3 persen. Yang lebih tragis adalah BlackBerry, yang kini porsinya sudah dianggap 0 persen oleh Gartner karena signifikansinya sangat rendah. [caption id="attachment_13371" align="alignnone" width="735"] Pangsa pasar mobile OS di akhir 2016 (source: Gartner)[/caption] Laporan Gartner ini sebenarnya masuk akal dan Android bukan tidak mungkin bakal menggilas iOS. Apalagi, BlackBerry sendiri sudah tak berminat membuat ponsel dengan OS bikinannya sendiri, melainkan memakai Android. Nokia yang sudah tak bekerja sama dengan Microsoft pun memilih Android. Dalam waktu dekat, sangat mungkin OS Windows bakal bernasib serupa dengan BlackBerry. Sebab, penjualan mereka terus merosot dibanding tahun lalu, sama dengan BlackBerry. Untuk selanjutnya, kira-kira mampukah iOS bertahan dari gempuran Android yang begitu dahsyat ini?   Baca juga: Spek BlackBerry Terbaru untuk Konsumen Indonesia Bocor! Layak Beli? PT BB Merah Putih Boyong Gadget BlackBerry Terbaru ke Indonesia BlackBerry Juga Terjun ke Industri Self-Driving Car, Sebagai Apa?

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun