Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Presidensi G20 Indonesia Dukung  UMKM/UMi dan Literasi Digital bagi Perempuan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - G20 Women’s Empowerment Kickoff Meeting yang diinisiasi oleh Women20 (W20) dan G20 Empower resmi di gelar, Rabu (23/12/2021).

Dalam Presidensi G20 Indonesia, baik Empower Working Group maupun W20 Engagement Group sama-sama mengangkat isu prioritas terkait dukungan terhadap UMKM/UMi dan kemampuan digital bagi perempuan.

Empower Working Group secara detail menyuarakan kesetaraan perempuan pada isu prioritas kedua, yakni “Women in SMEs as drivers of economic growth: context, connect, and change”, dan pada isu prioritas ketiga yakni “Building a future-ready economy by increasing involvement of women in the economy and workforce trough upskilling and digital enablement”.

Sedangkan W20 menekankan pencapaian inklusivitas ekonomi melalui dukungan untuk perempuan pada isu prioritas kedua, “Achieving economic inclusion by supporting MSMEs owned and managed by women”.

Selain memastikan berjalannya Digital Economy Working Group (DEWG), Kementerian Kominfo juga memastikan adanya streamlining isu transformasi digital lintas working group dan engagement group.

Baca Juga:

BAKTI Kominfo Resmikan BTS 4G di Papua

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menyambut baik dan mendorong pengarusutamaan perempuan dalam kegiatan ekonomi digital dan peningkatan kecakapan digital yang inklusif dan berdaya guna seperti yang diangkat oleh W20 dan Empower Working Group.

DEWG diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan isu ekonomi digital yang terjadi secara global dan lintas sektoral.

“Di berbagai belahan dunia, kemajuan teknologi digital telah membawa berbagai tantangan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Permasalahan kompleks di lanskap kompetisi digital dan fair level playing field perlu untuk kita bahas dan hadapi bersama,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Mira Tayyiba.

Kementerian Kominfo akan mengupayakan partisipasi yang lebih inklusif dalam program kecakapan digital oleh kelompok rentan melalui prioritas isu kedua DEWG, yakni Digital Skills and Digital Literacy (Kemampuan Digital dan Literasi Digital).

Dokumen ini akan menjadi acuan bagi G20 untuk mendorong partisipasi digital yang semakin berarti dari kelompok rentan sekaligus dalam upaya bersama mewujudkan ekonomi digital yang dapat lebih merangkul semua elemen masyarakat.

Selain itu, dokumen ini juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi konkret atas digital gap yang dialami oleh kelompok rentan, termasuk bagi perempuan dan anak, masyarakat adat (indigenous community), “pendatang digital” (digital migrants), serta UMKM yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

Baca Juga:

Startup Studio Indonesia Batch 3 Masuki Tahap Akhir

Selaku leading sector transformasi digital, Kementerian Kominfo akan terus berupaya memberikan kesempatan yang adil bagi perempuan dalam berbagai program Kominfo.

Sepanjang tahun 2021, Kementerian Kominfo memberikan pelatihan literasi digital kepada 12,5 juta lebih masyarakat Indonesia, di mana 52 persen di antaranya adalah perempuan.

Selain itu, untuk mendukung kewirausahaan digital, Kementerian Kominfo juga menyediakan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) di bawah program Digital Talent Scholarship.

DEA merupakan akademi pelatihan kewirausahaan digital yang ditujukan bagi masyarakat luas. Program ini juga mencakup pelatihan khusus bagi Ibu Rumah Tangga (IRT) untuk mengembangkan UMKM/UMI berbasis digital.

Program ini sudah diikuti oleh 10.000 peserta dengan komposisi 55,44 persen perempuan dan 44,55 persen laki-laki.

Mengingat sifat isu digital dan isu ekonomi digital yang dinamis juga multi-dimensional, Kementerian Kominfo akan banyak membawa agenda-agenda digital yang inklusif dan adil termasuk bagi perempuan melalui DEWG.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun