Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Profesor Jepang Benamkan Komputer Mini ke Sumpit Makanan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Peneliti Jepang telah mengembangkan sumpit komputerisasi yang meningkatkan rasa asin, berpotensi membantu mereka yang perlu mengurangi natrium dalam makanan mereka.

Dikembangkan bersama oleh Profesor Universitas Meiji Homei Miyashita dan pembuat minuman Kirin Holdings Co., sumpit meningkatkan rasa menggunakan stimulasi listrik dan komputer mini yang dikenakan di gelang.

Perangkat menggunakan arus listrik yang lemah untuk mengirimkan ion natrium dari makanan, melalui sumpit, ke mulut di mana mereka menciptakan rasa asin. "Akibatnya, rasa asinnya meningkat 1,5 kali lipat," kata kata Miyashita dikutip NDTV, Selasa (19/4/2022).

Baca juga:
Ekosistem Telehealth yang Terintegrasi Jadi Kunci Percepatan Reformasi Sektor Kesehatan Indonesia

Miyashita dan labnya telah mengeksplorasi berbagai cara agar teknologi dapat berinteraksi dan merangsang pengalaman sensorik manusia. Dia juga mengembangkan layar TV yang dapat dijilat dan dapat meniru berbagai rasa makanan.

Sumpit penambah rasa mungkin memiliki relevansi khusus di Jepang, di mana makanan tradisional menyukai rasa asin. Rata-rata orang dewasa Jepang mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari, dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Asupan natrium berlebih terkait dengan peningkatan insiden tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit lainnya. “Untuk mencegah penyakit ini, kita perlu mengurangi jumlah garam yang kita konsumsi,” kata peneliti Kirin Ai Sato.

"Jika kita mencoba untuk menghindari mengambil lebih sedikit garam dengan cara konvensional, kita perlu menanggung rasa sakit karena memotong makanan favorit kita dari diet kita, atau bertahan makan makanan hambar," tambahnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun