Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Qiscus Punya Fitur Merge Customer, Buat Apa?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Platform omnichannel bisnis, Qiscus telah meluncurkan fitur merge customer yang memungkinkan bisnis mengoptimalkan strategi omnichannelnya.

Fitur ini membantu pengelolaan data pelanggan yang lebih efisien dengan menggabungkan kontak pelanggan dari berbagai kanal komunikasi.

Hadirnya berbagai macam saluran komunikasi, membuat publik semakin bebas dalam berkomunikasi. Hal ini juga turut mempengaruhi fenomena belanja online, dimana para pelanggan memiliki kebebasan untuk menjangkau bisnis melalui saluran apapun yang tersedia.

Evan Purnama, CTO dan Co-Founder Qiscus menyebutkan bahwa menghadapi era digital ini, bisnis tidak hanya dituntut untuk memiliki data pelanggan yang akurat, namun juga bagaimana cara pengelolaannya supaya dapat efisien dan berimbas positif terhadap bisnis perusahaan.

"Karenanya, Qiscus menghadirkan fitur Merge Customer pada Qiscus Omnichannel Chat. Penggunaan fitur ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi bisnis dalam mengatasi adanya tumpukan data pelanggan yang sama supaya dapat diefisiensikan menjadi satu data utama," ujar Evan.

Merge customer merupakan fitur besutan Qiscus yang memungkinkan bisnis menggabungkan data seorang pelanggan yang menggunakan banyak channel ke dalam satu identitas main customer saja.

Hadirnya teknologi ini mempermudah agen customer support lebih mudah mengidentifikasi customer journey dan histori tiap pelanggan dengan bisnis tersebut.

Dengan data yang semakin akurat, maka respon agen yang diberikan juga dapat semakin dipersonalisasikan sesuai kebutuhan pelanggan. Akhirnya, bisnis dapat memberikan customer experience yang meningkatkan kepuasan pelanggan.

Fitur ini juga dapat membantu bisnis untuk lebih mengenal perilaku dari masing-masing pelanggannya. Sebagai contoh, bisnis dapat mengetahui tujuan dari setiap channel yang digunakan oleh pelanggan.

Misalkan, pelanggan A menggunakan Instagram untuk bertanya seputar produk dan tata cara pembelian, menggunakan WhatsApp untuk melakukan pembelian, dan menggunakan Twitter untuk memberikan complain atau feedback tentang produk terkait.

Keseluruhan informasi yang didapat dapat membantu bisnis untuk memberikan respon yang sesuai dan personal sesuai dengan histori setiap pelanggan.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+