Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Empat Tren Teknologi 2022 saat Metaverse Menjamur
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sejak Facebook bertransformasi menjadi Meta, kata metaverse semakin membumi. Hal ini memacu perusahaan berlomba-lomba mengubah cetak birunya dari sekadar digital.

Berdasarkan Accenture Technology Vision 2022 yang bertajuk “Meet Me in the Metaverse: The Continuum of Technology and Experience Reshaping Business”, bisnis sedang berlomba mengadopsi teknologi-teknologi baru. Antara lain, extended reality, blockchain, digital twins dan edge computing guna membentuk kembali pengalaman manusia.

Laporan juga menyebutkan pemimpin eksekutif di Indonesia yang disurvei percaya kemajuan teknologi akan lebih berpengaruh dibandingkan perubahan politik, ekonomi, dan sosial untuk strategi jangka panjang mereka di masa depan. Untuk itu, Accenture meluncurkan grup bisnis Accenture Metaverse Continuum untuk membantu organisasi memanfaatkan peluang ini.

Baca juga:
Berakhirnya Era Sandberg di Meta, Tak Sanggup Bangun Metaverse?

Sebagai bagian dari laporan Techvision 2022, Accenture melakukan survei terhadap lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari 8 industri di Tanah Air. Hasilnya, 55% pemimpin eksekutif Indonesia menyatakan Metaverse akan memberikan dampak positif bagi organisasi mereka. Sebanyak 25% di antaranya mempercayai teknologi tersebut dapat memberikan terobosan atau dampak transformasional.

Laporan yang sama juga menemukan bahwa 93% eksekutif Indonesia yang disurvei sepakat bahwa platform digital masa depan perlu menawarkan pengalaman terpadu, yang memungkinkan penggunaan data pelanggan di berbagai platform dan ruang digital.

Selain itu, sebanyak 83% eksekutif juga menyadari bahwa hingga beberapa tahun ke depan, Web3 akan secara fundamental mengubah cara pelaku bisnis berinteraksi dengan penggunanya secara online.

Baca juga:
Telkom-Singtel Kembangkan Regional Data Center dan Bisnis Broadband

Laporan Technology Vision 2022 mengidentifikasi empat tren utama yang perlu dibahas oleh perusahaan:

WebMe: Putting the Me in Metaverse
Strategi perusahaan dibangun untuk internet saat ini, sebuah dunia digital di mana platform sering kekurangan interoperabilitas dan portabilitas data.

Metaverse dan Web3 dipastikan akan membentuk kembali internet; alih-alih menjadi kumpulan situs dan aplikasi yang berbeda, metaverse akan mengarah ke lingkungan 3D di mana berpindah dari satu "tempat" ke yang lain akan semudah berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya.

Programmable World: Our Planet, Personalized
Seiring berkembangnya teknologi seperti 5G, ambient computing, augmented reality, dan smart material, lingkungan digital akan semakin melebur ke dalam dunia fisik.

Lingkungan ini tidak hanya akan membentuk kembali bagaimana orang terhubung dengan dunia virtual. Tetapi juga mendefinisikan kembali segala sesuatu yang dibangun di dalamnya, bagaimana orang berinteraksi, dan kontrol yang mereka miliki.

Baca juga:
Tutup Kantor, Begini Nasib Karyawan IBM Rusia

Menariknya, 88% eksekutif Indonesia setuju bahwa akan ada banyak organisasi yang mendorong batas-batas dunia maya agar lebih nyata. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan atas navigasi yang lancar antara dunia digital dan fisik.

The Unreal: Making Synthetic, Authentic
Bisnis dan lingkungan semakin didukung oleh data yang dihasilkan AI yang semakin merefleksikan dunia nyata. AI menjadi top-of-mind untuk bisnis karena perusahaan dan konsumen sama-sama beralih dari mempertimbangkan apa yang nyata versus palsu, menjadi apa yang otentik, tidak hanya dalam hal konten dan algoritma perusahaan tetapi juga untuk keseluruhan brand perusahaan.

Dengan dunia maya yang akan menjadi realitas, kini saatnya bagi para pemimpin untuk mempersiapkan bisnis mereka dalam menghadapi tren ini. Sebanyak 92% eksekutif Indonesia melaporkan bahwa organisasi mereka berkomitmen untuk melakukan validasi sumber data dan menggunakan otentik AI.

Baca juga:
Di Forum ATxSG, Menkominfo Pamer Komitmen RI Cegah Kebocoran Data

Computing the Impossible: New Machines, New Possibilities
Munculnya mesin-mesin baru mendorong organisasi di semua lini industri untuk memperluas cakupan jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh komputer. Teknologi seperti quantum computing dan biology-inspired computing memungkinkan bisnis untuk memecahkan masalah yang mungkin terlalu mahal, tidak efisien, atau mustahil untuk dikerjakan oleh komputer tradisional.

Ketika "tantangan besar" menjadi kegiatan operasional biasa, hal-hal seperti bagaimana perusahaan bersaing, memberikan nilai, dan bermitra akan berubah secara drastis; hampir semua (88%) eksekutif Indonesia setuju bahwa kesuksesan jangka panjang akan bergantung pada pemanfaatan komputasi generasi berikutnya untuk memecahkan tantangan yang tampaknya sulit diatasi.

Perusahaan yang memiliki visi ke depan akan mulai menavigasi ketidakpastian pasar saat ini sambil mulai bersaing di Metaverse Continuum secara bersamaan.

Accenture sendiri telah mengoperasikan metaverse-nya sendiri yang bertajuk Nth Floor, di mana para karyawan menggunakannya untuk berpartisipasi dalam program orientasi untuk perekrutan baru atau bertemu dan bersosialisasi sebagai tim. Pada tahun fiskal ini, perusahaan memperkirakan sebanyak 150.000 atau lebih karyawan baru yang akan bekerja di metaverse.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun