Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Salesforce Luncurkan Suite AI Cloud untuk Penguatan Posisi di Ruang AI yang Kompetitif
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Salesforce, perusahaan terkemuka dalam bidang teknologi informasi, baru-baru ini meluncurkan rangkaian produk baru yang bertujuan untuk memperkuat posisinya di ruang AI yang sangat kompetitif.

Dikenal sebagai AI Cloud, suite ini terdiri dari berbagai alat yang dirancang untuk memberikan solusi AI yang siap digunakan bagi perusahaan.

Baca Juga:

Proyek Rp8 Triliun Satelit Satria-1 Baru Bisa Dinikmati Awal 2024

Hal ini merupakan langkah lintas disiplin terbaru yang diambil oleh Salesforce untuk memperluas portofolio produknya dengan kemampuan AI.

Dalam banyak hal, inisiatif ini merupakan kelanjutan dari upaya perusahaan yang dilakukan pada bulan Maret, yang bertujuan untuk mengintegrasikan AI generatif ke seluruh platform Salesforce.

AI Cloud menjadi tuan rumah dan menyajikan berbagai model AI, terutama model generasi teks, dari berbagai mitra, termasuk Amazon Web Services, Anthropic, Cohere, dan OpenAI. Model-model ini dijalankan pada infrastruktur cloud Salesforce.

Selain itu, terdapat model internal dari divisi penelitian AI Salesforce yang dapat digunakan oleh pelanggan untuk mendukung berbagai kemampuan seperti pembuatan kode dan otomatisasi proses bisnis.

Pelanggan juga dapat menggunakan model-model yang telah dilatih secara khusus dan menyimpan data mereka sendiri pada infrastruktur mereka.

Salesforce juga ingin mengejar ketertinggalannya dari Amazon yang baru saja meluncurkan platform serupa bernama Bedrock, yang menyediakan keluarga model yang dilatih secara internal oleh AWS serta model pra-pelatihan dari mitra startup.

AI generatif menjadi fokus utama dalam AI Cloud. Model-model yang dibuat oleh Salesforce memperkuat kemampuan produk andalannya, termasuk Data Cloud, Tableau, Flow, dan MuleSoft.

Secara keseluruhan, ada sembilan model yang telah diperkenalkan, yaitu Sales GPT, Service GPT, Marketing GPT, Commerce GPT, Slack GPT, Tableau GPT, Flow GPT, dan Apex GPT.

Namun, ada satu kekurangan yang mencolok dalam AI Cloud yaitu model pembuatan gambar, yang sejauh ini sejalan dengan DALL-E 2 dan Stable Diffusion. Caplan, perwakilan Salesforce, menyatakan bahwa mereka sedang bekerja pada hal tersebut.

Meskipun demikian, Salesforce ingin mengatasi berbagai kendala seperti masalah hak cipta dan toksisitas sebelum merilis model pembuatan gambar tersebut.

Tidak hanya itu, AI Cloud juga memperkenalkan Einstein Trust Layer, layanan baru dalam bidang moderasi dan redaksi AI.

Layanan ini mirip dengan NeMo Guardrails dari Nvidia yang bertujuan untuk mencegah model generasi teks menyimpan data sensitif, seperti pesanan pembelian pelanggan dan nomor telepon.

Einstein Trust Layer ditujukan untuk perusahaan yang memiliki kepatuhan dan persyaratan tata kelola yang ketat yang biasanya menghambat penggunaan alat AI generatif. Caplan menjelaskan bahwa hal ini sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Einstein Trust Layer ditempatkan di antara aplikasi atau layanan yang digunakan dan model generasi teks itu sendiri.

Layanan ini mendeteksi ketika input mungkin mengandung informasi sensitif dan secara otomatis menghapusnya di bagian backend sebelum sampai ke model generasi teks.

Selain itu, layanan ini juga dapat memfilter toksisitas, seperti seksisme, rasisme, dan bentuk diskriminasi lainnya, baik dalam input maupun output dari model.

Pengguna yang menghubungkan model dari platform pihak ketiga seperti Amazon SageMaker atau Google Vertex AI ke AI Cloud tetap dapat memanfaatkan Einstein Trust Layer.

Bukan hanya itu, Salesforce juga menjalin "kemitraan" dengan OpenAI untuk menyediakan moderasi konten yang menggunakan alat keamanan OpenAI bersama dengan Einstein Trust Layer.

Untuk membedakan AI Cloud dari layanan AI terkelola lainnya di pasaran, Salesforce telah meluncurkan serangkaian "template" cepat dan alat pembuatan template cepat.

Perintah AI yang "dioptimalkan" dari template ini menggunakan data yang "diharmonisasikan" untuk menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yang berdampak pada kualitas dan relevansi konten yang dihasilkan.

Tujuan utamanya adalah mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengadaptasi model AI generatif di AI Cloud sesuai dengan kasus penggunaan yang spesifik.

Meskipun rekayasa cepat bukanlah hal baru, platform AI generatif lainnya seperti Writer, Jasper, dan bahkan Grammarly juga menyediakan cara untuk mengarahkan respons model sesuai dengan gaya tertentu.

Namun, yang membedakan AI Cloud adalah kemampuan untuk terhubung dengan data Salesforce dan memanipulasinya sesuai kebutuhan.

Bagi pelanggan yang sudah menggunakan produk-produk Salesforce, hal ini bisa menjadi keuntungan penjualan yang menarik.

Baca Juga:

Perluas Akses Internet, Pemerintah Luncurkan Satelit Satria-1 pada 19 Juni 2023

AI Cloud direncanakan akan diluncurkan sekitar akhir tahun ini, dan Einstein Trust Layer akan tersedia secara umum pada akhir bulan ini, sesuai dengan perkiraan Salesforce.

Dengan terobosan ini, Salesforce berharap dapat memperkuat posisinya di pasar AI yang kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui integrasi AI yang lebih baik dalam produk-produknya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun