Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sejarah dan Perkembangan AI Selama Seratus Tahun
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kecerdasan buatan bukan hanya sekadar fiksi ilmiah, melainkan semakin dikembangkan di dunia nyata. Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer, perangkat lunak, program dan robot untuk "berpikir" secara cerdas layaknya manusia. Kecerdasan buatan suatu mesin dibuat oleh manusia melalui algoritma pemrograman yang kompleks.

Istilah AI muncul pertama kali pada 1956 dalam Konferensi Dartmouth. Namun, sebetulnya konsep kecerdasan buatan ini sudah ditanamkan jauh sebelum itu. Para ahli dari masa ke masa telah melakukan penelitian untuk terus mengembangkan kecerdasan buatan ini.

Perkembangan Artificial Intelligence dari Tahun ke Tahun

Benih kecerdasan buatan sudah ditanamkan sejak para filsuf mengeluarkan teori-teori yang menjadi landasan perkembangan kecerdasan buatan.

Tahun 1900

Pada sekitar tahun ini, muncul filsuf yang mengeluarkan teori-teori matematika yang menjadi landasan mesin komputer atau kecerdasan buatan. Beberapa filsuf tersebut adalah George Boole, Alfred North Whitehead, dan Bertrand A. W. Russell.

George Boole adalah seorang matematikawan yang menemukan Aljabar Boolean. Ilmu ini menjelaskan operasi logika. Dengan aljabar ini, bisa dibuktikan nilai kebenaran true atau false yang direpresentasikan dengan digit biner 0 dan 1, sama seperti bahasa yang digunakan mesin komputer saat ini. Semua data yang disimpan, diolah, dan disajikan oleh mesin komputer berbentuk angkan atau bit.

Sementara itu, Alfred North Whitehead dan Bertrand A. W. Russell mengeluarkan sebuah mahakarya yang sangat penting bagi perkembangan kecerdasan buatan, yaitu Principia Mathematica atau disebut juga PM. PM mencoba menjelaskan aksioma atau kumpulan pernyataan serta aturan inferensi dalam bentuk symbolic logic yang belum bisa dibuktikan, tapi bisa menjadi landasan pemikiran logis.

Namun, karya tersebut sempat disanggah pada 1931 oleh Göedel yang mengeluarkan teori incompleteness. Dalam teori itu, ia menjelaskan bahwa PM tidak akan mungkin bisa menjelaskan segala sesuatu dengan lengkap karena akan selalu ada yang tidak sempurna.

Baca Juga:
Geoffrey Hinton Dijuluki "Bapak AI" Ungkap Bahaya Kecerdasan Buatan

Tahun 1930

Pada era 1930-an, muncullah Alan Turing, Claude Shannon, dan John von Neumann. Alan Turing adalah salah satu tokoh penting dalam perkembangan teknologi. Ia adalah penemu Turing Machine dan teori Tes Turing yang bisa menguji tingkat kecerdasan suatu mesin komputer. Pada era sekarang, Tes Turing dapat kita lihat pengaplikasiannya dalam fitur tes CAPTCHA.

Sedangkan, Claude Shannon dikenal sebagai bapak dari teori informasi, teori yang lahir sebagai bentuk pengaplikasian Aljabar Boolean. Lalu, John von Neumann adalah orang yang merumuskan bahwa komputer harus dipisahkan menjadi dua bagian, yakni hardware dan software.

Pada era ini, para ahli membicarakan bagaimana komputer dapat merepresentasikan pengetahuan. Mesin komputer hanya akan bergerak jika sudah dimasukkan data. Para ahli memperdebatkan bagaimana cara memasukkan data-data tersebut ke dalam mesin agar mesin dapat belajar.

Tahun 1950

Perlu diingat bahwa memasuki era 1950-an, dunia sudah memiliki komputer digital. Komputer muncul pertama kali pada 1946 sesudah Perang Dunia II. Awalnya, komputer diciptakan di Amerika untuk keperluan perang, namun karena perang sudah berakhir, mesin komputer tersebut digunakan oleh Departemen Statistik untuk mengolah data besar demi kepentingan negara.

Memasuki era 1950-an, muncullah John McCarthy, Marvin Lee Minsky, Herbert Alexander Simon, Allen Newell, dan Edward Albert Feigenbaum yang mulai merumuskan istilah AI. AI muncul pertama kali pada 1956 di pertemuan di Dartmouth. Kontribusi lainnya yang membawa perkembangan bagi komputer adalah bahasa LISP atau LISt Processing yang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi klasik. Lalu, ada juga Semantic Network and Frame, expert system, serta general problem solver.

Baca Juga:
Ilmuwan Bikin Robot Jari Dilengkapi Sensor Canggih, Ini Wujudnya

Tahun 1980

Era 1980-an dikenal juga sebagai second wave of AI. Para ahli yang berkontribusi dalam era ini adalah David Rumelhart, Lotfi Zadeh, John Holland, Lawrence Fogel, Ingo Rechenberg, dan John Koza. Hasil penemuan mutakhir di era ini adalah sebagai berikut:

Tahun 2000

Perkembangan kecerdasan buatan yang ketiga bermula pada era 2000-an saat komputer dan internet sudah ada. Adapun produk-produk perkembangannya meliputi penemuan World Wide Web atau WWW oleh Tim Berners-Lee pada 1989, Internet of Things oleh Kevin Ashton pada 1999, sistem cloud yang dimulai dari 1950 dan terus dikembangan hingga 1990-an, munculnya istilah big data oleh John R. Mashey pada 1998, dan deep learning oleh Geoffrey Hinton pada 2006.

Dari guest lecture yang disampaikan Dr. Lukas tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan AI terbagi menjadi empat bagian, yakni dimulai dari perkembangan teori, gelombang pertama yang menandai munculnya pemikiran untuk memberikan pengetahuan bagi mesin, gelombang kedua ketika mesin mulai mengolah data yang dimasukkan, serta gelombang ketiga saat internet telah ditemukan.

Tahun 2020

Pada dekade terakhir, perkembangan AI semakin pesat, terutama dengan munculnya teknologi deep learning dan neural network yang memungkinkan komputer belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya secara mandiri. Saat ini, AI telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kendaraan otonom, pengenalan suara dan wajah, asisten virtual, dan banyak lagi.

SHARE:

Rekomendasi PC AIO Acer Terbaik, Hemat Ruang hingga Performa Tangguh

Riset HP: Adopsi AI di Dunia Kerja Indonesia Alami Peningkatan