
Technologue.id, Jakarta - Tools for Humanity menghadirkan teknologi bernama 'Proof of Human' di platform World untuk memperkuat keamanan digital dan verifikasi anti-bot di Indonesia. World menawarkan solusi untuk melindungi masyarakat dari pencurian identitas, penipuan deepfake, dan ancaman digital lainnya.
Dengan peluncurannya di Indonesia, World menetapkan standar baru untuk verifikasi identit digital yang meningkatkan keamanan, melindungi privasi, dan mendukung aspirasi Indonesia untuk mempersiapkan masa depan yang berbasis AI.
General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani mengatakan bahwa adopsi kecerdasan buatan (AI) dan berbagai teknologi blockchain di Indonesia itu sangat tinggi. Peluncuran World di Indonesia dianggap tepat waktu, mengingat lonjakan kasus kejahatan digital berbasis AI.
Baca Juga:
Menkomdigi: Keamanan Siber Jadi Fondasi Keberlanjutan Transformasi Digital
Sejak 2022, penipuan daring yang melibatkan AI meningkat 1.550 persen, sementara pencurian identitas naik 25 persen pada 2023 dengan total kerugian lebih dari Rp 500 miliar.
"Dengan World, kami bisa menyelesaikan masalah ini (kejahatan siber). Teknologi ini adalah untuk mengetahui manusia asli, yang berarti bukan AI atau bot, tanpa ada data pribadi yang disimpan," kata Wafa dalam acara peluncuran di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Teknologi ini mengandalkan World ID, sistem verifikasi yang dapat mengonfirmasi identitas unik seseorang tanpa mengumpulkan atau menyimpan data pribadi. Verifikasi dilakukan menggunakan Orb, perangkat yang dapat mendeteksi apakah seseorang merupakan manusia asli atau bukan.
Adapun proses verifikasi ini tidak memerlukan nama, alamat, Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi lainnya, sehingga menjadikannya sebuah terobosan dalam keamanan digital dengan tetap menjaga privasi seseorang.
"Semua data yang berinteraksi dengan ekosistem kami tidak disimpan di dalam database kami. Kami tidak punya server yang menyimpan data pribadi. Kami adalah ekosistem yang open-source sehingga semua orang bisa melihat kode yang ada di aplikasi maupun alat World kami," tutur Wafa.
Baca Juga:
Miliarder Elon Musk Berminat Beli OpenAI
Selain verifikasi identitas, World juga mendukung inklusi keuangan serta partisipasi dalam ekonomi digital Indonesia. Platform ini menyediakan lebih dari 100 mini apps, termasuk edukasi, game, polling, komunitas, dan donasi. Pengguna yang terverifikasi juga dapat mengklaim 42 token Worldcoin (WLD) setiap bulan selama satu tahun.
Lebih lanjut, Tools for Humanity berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator dan komunitas di Indonesia guna membangun ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, World telah bermitra dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dalam kompetisi esai AI berskala nasional.
Selain itu, Tools for Humanity tengah berdiskusi dengan Kantor Komunikasi Presiden untuk memastikan keselarasan dengan strategi privasi dan digital Indonesia.