Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tersandung Kasus Kecelakaan, Fitur Autopilot di Tesla Akhirnya Lolos Jeratan Hukum
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Tesla berhasil memenangkan gugatan yang menuduh perangkat lunak bantuan pengemudi Autopilot milik perusahaan sebagai penyebab kecelakaan pada 2019, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Dalam sidang tersebut, juri memutuskan bahwa perangkat lunak tersebut tidak bersalah atas kecelakaan yang terjadi ketika mobil menggunakan Autopilot dan menabrak median di jalan kota. Penggugat Justine Hsu, yang mengajukan tuntutan terhadap Tesla pada tahun 2020, tidak menerima ganti rugi dalam kasus ini.

Baca Juga:
Tesla Kembali Buka Kantor Baru di California

Sidang tersebut diyakini sebagai kasus pertama yang membahas tentang Autopilot, dan dapat menjadi preseden penting jika Tesla menghadapi tuntutan hukum di masa depan terkait teknologi tersebut.

Meski hasil uji coba tersebut "tidak mengikat secara hukum dalam kasus lain," seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Tesla tetap berada di bawah pengawasan ketat terkait Autopilot dan fitur bantuan pengemudi Full Self-Driving.

Fitur Full Self-Driving milik Tesla tidak membuat mobil sepenuhnya otonom dan masih memerlukan pengemudi untuk terlibat dalam pengemudian. Sebelumnya, pada tahun lalu, klaim mengenai teknologi self-driving perusahaan dilaporkan sedang dalam penyelidikan kriminal oleh Departemen Kehakiman AS.

Pada tahun 2021, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) juga meluncurkan penyelidikan terkait Autopilot setelah terjadi sejumlah kecelakaan dengan kendaraan darurat yang diparkir. Departemen Kendaraan Bermotor California juga menuduh Tesla telah membuat klaim palsu mengenai Autopilot dan kemampuan Full Self-Driving (FSD) yang lebih mahal.

Baca Juga:
Obral Unit, Tesla Ukir Rekor Penjualan Sepanjang 2022

Meski di bawah pengawasan yang ketat, Tesla tetap terus mendorong pengembangan teknologi bantuan pengemudi. Pada bulan November tahun lalu, perusahaan membuat FSD beta tersedia bagi siapa saja di AS yang telah membeli fitur tersebut.

Namun, Tesla juga telah menarik kembali hampir 363.000 kendaraan dengan FSD setelah NHTSA menilai teknologi tersebut sebagai "risiko kecelakaan". Saat ini, perusahaan sedang merencanakan pembaruan perangkat lunak over-the-air untuk mengatasi masalah tersebut.

SHARE:

IM3 Janjikan Sinyal Kuat Sepanjang Festival Pestapora

Riset Terbaru APJII: Penetrasi Internet Indonesia Capai 82,6 Persen