Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Terungkap Alasan Bjorka Retas Pemerintah Indonesia!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Utas terbaru yang diposting oleh hacker Bjorka menceritakan siapa dirinya dan alasan dibalik aksi peretasan yang ia lakukan terhadap instansi pemerintah Indonesia.

Bjorka membeberkan pandangan bahwa kursi pemimpin di bidang teknologi, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika, haruslah diisi oleh orang yang berkompeten. Bukan semata karena politisi atau berasal dari angkatan bersenjata.

Baca Juga:
Hacker Bjorka Ancam Bobol Data Presiden RI

"Ini adalah era baru untuk menunjukkan (sesuatu) secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh," tulis Bjorka, dalam akun @bjorkanism, Sabtu (10/10/2022).

Dalam unggahan selanjutnya, Ia mengatakan bahwa sistem keamanan instansi pemerintah sangat lemah sehingga mudah untuk ditembus. Aksi peretasan yang dia lakukan ini dipicu oleh bocoran informasi dari seorang temannya yang berasal dari Indonesia.

"Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai 'pintu' karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah. Saya punya teman orang indonesia yang baik, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya indonesia. Aku melakukan ini untuknya," ungkapnya.

Baca Juga:
Gara-gara Hacker, Ramai Netizen Bahas "Menkominfo Idiot"

Kemudian, hacker yang mengancam akan membongkar data rahasia Presiden RI ini mengungkap bahwa teman baiknya itu bukan lagi Warga Negara Indonesia. Sehingga intelijen negara tidak akan bisa mendeteksinya.

"Ya jangan coba lacak dia dari kementerian luar negeri. Karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. Meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar," tandasnya.

Di akhir postingan, Bjorka mengklaim tidak melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) seperti yang dituduhkan oleh pemerintah.

"Saya telah bertindak dengan baik dan tidak melanggar aturan apa pun. Namun jika nanti kamu tetap menonaktifkan akun saya karena permintaan dari pemerintah indonesia, kamu harus malu," ucapnya Bjorka.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun