Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
TikTok Hadirkan Alat Filter Konten Baru via Family Pairing
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - TikTok, platform media sosial yang sedang populer, telah memperkenalkan alat pemfilteran konten baru melalui fitur Family Pairing.

Fitur ini memungkinkan orang tua untuk menghubungkan akun mereka dengan akun remaja mereka, sehingga dapat mengaktifkan pengaturan privasi dan mengendalikan konten yang ditampilkan.

Baca Juga:
Pelaku Penyebar Video Asusila Mahasiswi Banten Dipenjara 6 Tahun dan Denda Rp1 Miliar

Pengguna dapat menggunakan pemfilteran konten untuk memblokir video yang mengandung kata-kata atau tagar yang tidak diinginkan dalam umpan "Untuk Anda" atau "Mengikuti".

Dengan adanya pemfilteran konten dalam Family Pairing, TikTok bertujuan untuk membantu orang tua dalam mengurangi risiko remaja mereka terpapar konten yang dianggap tidak pantas.

Peluncuran resmi fitur ini dilakukan setelah diketahui bahwa TikTok telah bekerja pada fitur ini sejak bulan Maret.

Dengan menambahkan kata kunci tertentu, orang tua dapat memberikan lapisan pemfilteran yang dipersonalisasi di atas sistem Tingkat Konten TikTok.

Sistem ini membantu memastikan bahwa konten dengan tema dewasa atau kompleks tidak ditampilkan kepada pemirsa berusia antara 13 dan 17 tahun.

Selain itu, TikTok juga mengumumkan rencana peluncuran global Youth Council pada akhir tahun ini.

Dewan ini bertujuan untuk mendengarkan pengalaman langsung pengguna remaja TikTok dan memperbaiki pengalaman mereka agar lebih aman dalam menggunakan platform ini.

Pada bulan Maret, TikTok juga melakukan pembaruan pada kontrol waktu layar dengan menyediakan lebih banyak opsi khusus.

Mereka memperkenalkan pengaturan default baru untuk akun remaja dan memperluas fitur Family Pairing dengan lebih banyak kontrol bagi orang tua.

Sebagai bagian dari perubahan tersebut, TikTok menetapkan batas waktu layar harian sebesar 60 menit secara default untuk setiap remaja.

Jika remaja tersebut melewati batas waktu ini, mereka harus memasukkan kode sandi agar dapat melanjutkan penggunaan.

Tak lama setelah perubahan ini diimplementasikan, CEO TikTok, Shou Zi Chew, dihadapkan pada pertanyaan tentang efektivitas alat pemfilteran tersebut dalam sidang kongres di depan House Committee on Energy and Commerce.

Pihak eksekutif terpaksa mengakui bahwa perusahaan tidak memiliki data yang menyatakan berapa banyak remaja yang melampaui batas waktu default.

Baca Juga:
Google Memperkenalkan Fitur-Fitur Baru untuk Google Meet

TikTok juga mengungkapkan bahwa hampir tiga perempat remaja memilih untuk mematuhi batasan waktu tersebut.

Selain itu, TikTok juga mengumumkan bahwa lebih dari 850.000 remaja dan keluarganya telah menggunakan fitur Family Pairing untuk mengatur batasan waktu dan preferensi konten berdasarkan kebutuhan masing-masing.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun