Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pertama Kalinya Trenggiling Tularkan Rabies ke Manusia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Seekor trenggiling yang terinfeksi rabies di kebun binatang Tennessee, AS, berpotensi menularkan virus mematikan tersebut ke lebih dari 12 orang.

Menurut sebuah laporan baru, kKasus yang tidak biasa ini menandai pertama kalinya rabies dilaporkan pada spesies tersebut. Ini sejenis trenggiling dari Amerika Selatan yang dikenal sebagai tamandua selatan atau trenggiling kecil (Tamandua tetradactyla), menurut laporan yang diterbitkan Kamis (14 April) di Morbidity and Mortality Weekly Report, jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Terlebih lagi, trenggiling yang dimaksud baru-baru ini dipindahkan dari kebun binatang di Virginia dan terinfeksi dengan varian rabies yang biasanya tidak terlihat di Tennessee. "Ini berarti hewan tersebut kemungkinan tertular virus sebelum dipindahkan, kata laporan itu dikutip Live Science.

"Kasus ini menyoroti potensi "translokasi rabies" dari satu wilayah geografis ke wilayah lain melalui pergerakan hewan penangkaran," kata para penulis.

Baca juga:
Saingi NASA, China Siapkan Misi Mencari Planet Mirip Bumi

Kasus ini dimulai pada awal Mei 2021, ketika trenggiling dipindahkan dari kebun binatang Virginia ke kebun binatang di Washington County, Tennessee, di mana ia ditempatkan bersama satu trenggiling lainnya.

Pada akhir Juni 2021, trenggiling yang dipindahkan mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit, termasuk lesu, kehilangan nafsu makan dan diare, kata laporan itu. Awalnya, dokter hewan menduga trenggiling mengalami infeksi bakteri dan meresepkan antibiotik.

Ketika gejala hewan terus memburuk, dokter hewan di perguruan tinggi terdekat memeriksa hewan tersebut. Namun pada awalnya, staf di perguruan tinggi tidak menganggap rabies sebagai kemungkinan diagnosis karena hewan tersebut tidak diketahui memiliki gigitan (yang dapat menyebarkan rabies). Ditambah rabies belum pernah dilaporkan pada trenggiling jenis ini.

"Menariknya, tamandua memiliki suhu tubuh yang sangat rendah yaitu 91 derajat Fahrenheit (33 derajat Celcius). Dan suhu tubuh yang begitu rendah dianggap mengurangi risiko infeksi rabies," ujar para penulis.

Pada akhirnya, trenggiling menjadi sangat sakit sehingga di-eutanasia pada 6 Juli 2021, kata laporan itu.

Dokter hewan melakukan nekropsi untuk mencoba memahami mengapa hewan itu mati, dan sampel jaringan otak trenggiling diuji positif awal untuk rabies pada 16 Agustus 2021. Pengujian tambahan dilakukan oleh CDC, dan CDC mengonfirmasi diagnosis rabies pada 21 Agustus 2021.

Karena trenggiling tidak memiliki gigi, maka tidak ada risiko hewan tersebut menggigit manusia dan menyebabkan rabies. "Tetapi beberapa orang mungkin telah terkena air liur hewan atau jaringan otak (selama nekropsi), yang bisa menyebarkan virus," ungkap peneliti.

Setelah penilaian terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan trenggiling, para pejabat merekomendasikan agar 13 dari orang-orang ini menerima profilaksis pascapajanan rabies, yang terdiri dari beberapa suntikan vaksin rabies.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun