Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ungkap 3 Poin Penting di Era AI
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie hadir sebagai pembicara di panggung Indonesia AI Day bersama dengan CEO Nvidia, Jensen Huang dalam sesi talkshow "University Fireside Chat: Bridging Minds & Machines: Al, Human Connection, and Future Talent".

Wamen Dikti Saintek memahami perkembangan teknologi saat ini, termasuk dengan hadirnya AI dan bagaimana menggali potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Menurutnya, tidak hanya upskilling atau proses meningkatkan keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang, tetapi ia juga menekankan pentingnya upsysteming.

"Saya setuju upskilling ini penting. Upskilling berasumsi bahwa manusia defisiensi, kita harus perbaiki itu. Saya mau mendorong, upsysteming, kamu harus membuat system, yang me-leverage potensi yang sudah dimiliki orang," ujar Wamen Stella Christie dalam diskusi University Fireside Chat di Indonesia AI Day, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga:
CEO Accenture: Teknologi AI Bisa Mengubah Setiap Industri

Ia menggarisbawahi pentingnya menciptakan sistem yang mendukung potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Ia pun senang kini menjadi bagian dari pemerintah yang punya kewenangan untuk menerapkan sistem yang lebih baik.

Upsysteming jadi salah satu poin yang ia sampaikan, merespons pertanyaan tentang perlukah tenaga kerja meningkatkan skill mereka (upskilling) di tengah tren AI. Selain Upsysteming, Wamen Stella juga mengingatkan bahwa manusia itu sendiri memiliki kecerdasan.

"Kita bekerja bersama AI. AI bisa memberi kamu solusi kecil dan cepat, tetapi kamu harus bisa berpikir apa pertanyaan besar yang ingin kamu pecahkan? Kamu harus pikirkan setiap waktu," ungkapnya.

Poin kedua itu menitikberatkan bahwa meskipun teknologi AI membawa segala kemudahan, di mana untuk menyelesaikan tugas tertentu seseorang dapat mengandalkan fitur AI untuk membantu pekerjaan, namun lagi-lagi manusialah yang jauh lebih memahami konteks dan kemampuan memecahkan masalah besar.

Poin berikutnya, Wamen Stella juga mengajak kita semua untuk merenungi, "mengapa kita semua melakukan suatu pekerjaan". "Anda bilang untuk mendapatkan penghasilan, untuk mendapatkan gaji yang baik?" tuturnya, sebelum menyampaikan pesan utamanya.

"Sesuatu yang lebih dari itu (uang). Kita bekerja karena kita menemukan makna dalam pekerjaan. Setiap dari kita harus mencari arti apapun yang Anda lakukan," terangnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun