Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Waspada Situs Web Abal-abal Penyedia Film James Bond Terbaru
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Film James Bond baru 'No Time to Die' misi terakhir Daniel Craig sebagai agen mata-mata, menjadi target kejahatan siber. Para ahli Kaspersky telah mengamati aktivitas intensif dari para penipu online menjelang pemutaran perdananya pada 30 September 2021.

"Dengan pemutaran perdana film dan serial TV baru yang bergerak secara online, ini telah memicu minat tidak hanya untuk bioskop tetapi juga di antara para penipu online," ujar Tatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky.

Baca Juga:
Kaspersky Beberkan Ancaman Tersembunyi di Balik Film & Serial TV Populer

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pelaku kejahatan siber mencoba memonetisasi minat penggemar film, para ahli Kaspersky menganalisis file berbahaya yang disamarkan sebagai situs web phishing terkait film terbaru.

Pakar Kaspersky menemukan bahwa ada upaya untuk menginfeksi pengguna dengan berbagai jenis malware dan perangkat lunak berbahaya, yang dapat diunduh dengan kedok film James Bond terbaru.

Meskipun tidak banyak pengguna yang mencoba mengunduh file-file ini, ancaman yang terdeteksi tidak terbatas pada Adware, hingga cukup fleksibel dan berbahaya. Mereka termasuk Trojan, program berbahaya yang dapat memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mendapatkan akses menuju data sensitif Anda, dan Trojan-PSW – stealers yang mampu mengumpulkan data login, dan bahkan ransomware.

Pakar Kaspersky juga menemukan sejumlah situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna. Pengguna mengunjungi situs web dengan harapan dapat menonton film 'No Time to Die'; yang telah lama ditunggu-tunggu.

Baca Juga:
Kaspersky Catat Perubahan Target Kejahatan Siber, Ini Solusinya

Setelah melihat beberapa menit pertama dari film terbaru, mereka diminta mendaftar untuk melanjutkan menonton. Saat registrasi, korban diminta memasukkan informasi kartu kreditnya. Namun, setelah pendaftaran selesai, pengguna tidak dapat melanjutkan menonton. Uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran berakhir di tangan si penipu online.

"Pengguna harus waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi, tidak mengunduh file dari situs yang belum diverifikasi dan berhati-hati dengan siapa mereka membagikan informasi pribadi," tutur Shcherbakova.

Kaspersky menyarankan, periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan laman web resmi dan tepercaya untuk menonton atau mengunduh film. Jangan lupa, periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun