Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
XL Axiata Bersiap Ikut Lelang Frekuensi 700 MHz
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dilaporkan bakal mengadakan lelang spektrum frekuensi 700 MHz dan 26 GHz dalam waktu dekat. Operator seluler XL Axiata mengaku siap akan mengikuti perebutan alokasi spektrum frekuensi tersebut.

Alvin I. Aslam, Group Head Regulatory XL Axiata mengaku tertarik dengan adanya spektrum baru, mengingat lebar pita frekuensi yang dimilikinya paling sedikit dibanding Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison.

"Kami tidak pernah surut dalam mengadopsi teknologi. Sehingga apa pun sumber daya yang diperlukan, kita akan selalu berusaha untuk mengakomodasi seluruh teknologi baru termasuk lewat lelang frekuensi,” kata Aslam, dalam acara Sharing Session di kantor XL Axiata Senin (10/6/2024).

Baca Juga:
Kolaborasi Ericsson dan XL Axiata Perluas Layanan 5G di Indonesia

Untuk teknis soal kesiapan perusahaan, Alvin enggan mengungkap secara detail agar tidak 'dicontek' oleh kompetitor. "Intinya, semua teknologi yang ada di depan mata, kita akan dorong," jelasnya.

Dia mengatakan kehadiran spektrum baru dibutuhkan karena perusahaan hanya memiliki total 90 MHz alokasi spektrum operator saat ini. Dibandingkan Telkomsel yang memiliki total kapasitas frekuensi 165 MHz dan memiliki alokasi pita frekuensi sebesar 135MHz.

Di kesempatan acara yang sama, Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir mengatakan frekuensi 700 MHz terbuka untuk digunakan oleh frekuensi apapun karena Indonesia mengadopsi kebijakan frekuensi netral. Tidak ada pemanfaatan spektrum khusus untuk satu teknologi.

Baca Juga:
Soal Starlink, Operator Seluler Singgung Kesetaraan Aturan

“Prinsip teknologi adalah dia netral. Teknologi apapun selama ada peluang di sana, maka kami masuk. Jika yang lebih matang adalah 4G, maka kami 4G. Jika 2100 yang matang 4G, maka kita tinggalkan 3G," kata Marwan.

Menyinggung soal merger XL Axiata dan Smartfren, pemanfaatan spektrum tersebut juga dapat digunakan untuk teknologi apapun setelah terealisasi. Namun, untuk keputusan besaran frekuensi merger, saat ini kedua operator ini masih menunggu respon dari pemerintah.

"Kalau nanti frekuensi hasil merger yang harus diskusi dengan pemerintah dahulu,” imbuhnya.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun