Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Investree Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 384,8 Miliar Selama Q1 2021
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat realisasi pembiayaan sebesar Rp 384,8 miliar atau naik 84,9% secara tahunan atau year on year (yoy) selama kuartal I-2021.

Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree, pendanaan syariah berkontribusi sebesar 7,2% dari seluruh portofolio Investree. Setelah 4 tahun beroperasi, Investree telah memiliki porsi market sebesar 13% dari seluruh industri P2P lending syariah. Pembiayaan Investree syariah pun tumbuh 107% menjadi Rp 229,8 miliar sepanjang tahun lalu.

"Yang cukup unik, di tahun 2020 mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Di tahun 2020 saja kami tumbuh sekitar hampir Rp230 miliar, atau tumbuh 107 persen dibanding tahun sebelumnya," kaya Adrian, saat konferensi pers online, Rabu (6/5/2021).

Baca Juga:
Diterjang Pandemi, Fintech Lending Investree Justru Bertumbuh

Kontribusi terbesar penyaluran pembiayaan berasal dari skema invoice financing yakni sebesar 89 persen. Sisanya adalah produk pre-invoice, buyer, online seller financing.

Sementara itu, jumlah pemberi pinjaman juga terus meningkat menjadi 3.238 lender dan peminjam tercatat sebesar 163 borrower.

Investree telah meluncurkan layanan Investree Syariah sejak tahun 2017 dan menjadi platform fintech syariah pertama yang mendapatkan surat rekomendasi penunjukan tim ahli syariah dari Dewan Syariah Nasional.

Adrian menyebut, Investree adalah satu-satunya perusahaan fintech lending yang mendapatkan dua izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni konvensional dan syariah.

Investree cukup optimis produk syariah ini bakal tumbuh empat kali lipat di kuartal II-2021 dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini karena didorong oleh kehadiran bulan Ramadan.

"Kita melihat potensi kolaborasi dengan Dompet Dhuafa dan ekosistem. Bila di Q1 kita closing di Rp 10 miliar, maka di Q2 kita harapkan tumbuh menjadi sebesar Rp50 miliar. Kami optimis bisa tumbuh empat kali lipat dibanding kuartal sebelumnya," ungkap Adrian.

Baca Juga:
Investree Gandeng Startup Beri Solusi Digital bagi UMKM

Adrian mengatakan ada empat inisiatif yang gencar dilakukan untuk memperbesar pangsa pasar dan mencapai target pertumbuhan tersebut.

Strategi pertama adalah mengembangkan lebih banyak lender dari kalangan institusi. Seperti bank syariah, bank pembangunan daerah syariah, dan bank pembiayaan rakyat syariah.

"Investree syariah menyiapkan beberapa strategi seperti meningkatkan investor dari institusi. Tahun ini target proporsi investor institusi sebanyak 60%," katanya.

Lalu kedua, ekspansi kolaborasi di ekosistem industri halal. Diantaranya dengan industri makanan halal, travel halal, fashion halal, dan sebagainya. Menurut Adrian, mereka adalah target bagi Investree untuk diajak kolaborasi.

"Yang unik adanya digitalisasi di industri-industri ini, yang kita berjalan dengan baik. Inilah yang sebenarnya menjadi target market dari Investree untuk bagaimana kita bisa bekerja sama mendukung kebutuhan permodalan UKM-UKM atau bisnis-bisnis di industri halal tersebut," jelas Adrian.

Lebih lanjut inisiatif ketiga adalah membangun kerja sama dengan para pelaku di ekosistem halal. Yang selama ini sudah dilakukan adalah kerja sama dengan Dompet Dhuafa untuk pendanaan peternak hewan kurban yang ada di ekosistem Dompet Dhuafa.

Strategi keempat adalah membuat produk-produk syariah baru. Seperti penguatan di ritel, atau pembiayaan ritel, dan supply chain financing.

Diharapkan dengan sejumlah strategi ini, penyaluran Investree syariah bisa tumbuh 50 persen sekitar menjadi sebesar Rp 320 miliar.

SHARE:

Kredit Mobil untuk Kaum Milenial Berpenghasilan di Bawah UMR, Ini Tipsnya

Cisco: Hanya 12% Perusahaan Miliki Kesiapan "Mature" Hadapi Risiko Cyber Security