Technologue.id, Jakarta - Seorang hacker yang mengaku sebagai karyawan Biznet, menyebarkan 380 ribu lebih data pelanggannya ke Dark Web. Hal tersebut diungkapkan oleh Teguh Aprianto selaku Cybersecurity Consultant.
Melalui akun media sosial pribadinya di halaman X (Twitter), @secgron, Senin (11/03/2024), data yang bocor meliputi nama, email, NIK, NPWP, nomor HP, alamat dll. Peristiwa tersebut lantaran sang hacker tidak setuju dengan kebijakan terkait Fair Usage Policy (FUP).
Baca Juga:
Voucher Game Mobile Legend, Free Fire dan AOV Kini Tersedia di Circle K
"Aku menerima banyak komplain dari pelanggan. Mereka tidak senang karena FUP membatasi akses internet untuk pelanggan yang menggunakan lebih dari 1TB data per bulan," tulis sang hacker dalam suratnya.
Selain itu, sang hacker juga memberikan ancaman kepada manajemen Biznet. Jika sampai 25 Maret 2024 kebijakan terkait FUP ini tidak dihapus, sang threat actor juga akan menyebarkan data internal Biznet Gio, atau layanan cloud computing milik Biznet.
Baca Juga:
Kompetisi UniPin Ladies Series SEA Bakal Adu 10 Tim Perempuan Terbaik
Menanggapi hal itu, pihak Biznet saat ini tengah menyelidiki dan melakukan investigasi terkait masalah tersebut. Biznet juga sudah berkolaborasi dengan pihak berwajib untuk menyelesaikan kejahatan siber ini.
"Kami akan menjaga keamanan data konsumen semaksimal mungkin karena itu adalah hal yang sangat penting bagi Biznet. Jika terbukti ada oknum yang melanggar hukum, harus ditindaklanjuti pihak berwajib dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku," tulis Biznet Corporate Communication dalam siaran pers-nya.