Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kepala BKPM Akui Kekeliruan Soal Unicorn Diklaim Singapura
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menarik kembali ucapannya mengenai startup unicorn Indonesia yang diklaim sebagai startup unicorn Singapura. Permohonan maaf dan klarifikasi tersebut disampaikan Thomas Lembong melalui akun twitter resminya @tomlembong. "Maaf & ralat: Tokopedia dan Bukalapak sudah klarifikasi ke saya, Gojek Indonesia sudah klarifikasi ke publik, mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia. Saya bicara terlalu jauh mengomentari bahan Google-Temasek," cuit Lembong. Dalam permohonan maaf dan ralatnya Thomas Lembong juga melampirkan laporan Temasek-Google yang bertajuk "e-conomy SEA" Unlocking the $200 billion digital opportunity in Southeast Asia". Dalam laporan tersebut memang disebutkan Singapura memiliki 4 startup unicorn sementara Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam nol alis tidak memiliki startup unicorn. Dalam laporan tersebut tidak disebutkan siapa saja nama startup unicorn. Laporan ini sendiri diterbitkan Temasek-Google pada 2016. Sebelumnya, dalam konferensi pers di kantor BKPM yang berlangsung kemarin, Selasa (30/7/2029), Thomas Lembong memaparkan soal riset Temasek-Google yang menyebut Indonesia tidak memiliki startup unicorn tetapi Singapura sudah empat unicorn. "Di laporan Google-Temasek ada tabel bilang Indonesia (startup unicorn) nol dan singapura ada empat," ujar pria yang sempat menjabat sebagai salah satu Menteri itu. Tom mengatakan Indonesia tidak memiliki unicorn karena faktanya induk unicorn tersebut semua berada di Singapura dan uang yang masuk lewat Singapura. "Sering sekali masuknya (dana) itu bukan investasi tetapi induk unicorn di Singapura, langsung bayar ke vendor Indonesia," tandasnya. Keempat startup bergelar Unicorn itu antara lain Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Dari pihak Gojek sendiri telah menyangkal isu ini dengan mengatakan bahwa tidak punya induk perusahaan di Singapura.

SHARE:

Andalkan JOWI, Jangjo Fokus Pengelolaan Daur Ulang Sampah

Otorita IKN Bangun Ekosistem Startup, Pengamat IT: Harus Serius!