Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kepercayaan Konsumen Terhadap Kendaraan Otonom Semakin Menurun
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sejumlah pengamat otomotif dunia menyebut bahwa mobil tanpa pengemudi (otonom) perlu mendapatkan kepercayaan masyarakat. Pasalnya, mobil self-driving memiliki banyak masalah seperti menerobos lampu merah, menghalangi laju ambulans bahkan menabrak pejalan kaki.

Dikutip dari The Verge, Rabu (17/4/2024), dari hasil jajak pendapat publik menunjukkan menurunnya dukungan terhadap kendaraan otonom selama bertahun-tahun. Selain itu, jumlah penolakan terhadap teknologi tersebut juga semakin meningkat.

Baca Juga:
NASA Akui Sampah Stasiun Luar Angkasa Menimpa Rumah di AS

Asosiasi Industri Kendaraan Otonom (AVIA) merilis sesuatu yang disebut 'Prinsip-Prinsip Kepercayaan' yang dasarnya adalah sebuah rencana aksi untuk menghadapi berita-berita utama yang negatif dan jumlah jajak pendapat yang terus meningkat.

“Kami percaya bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan otonom sangat penting untuk penerimaan mereka dan bahwa industri ini harus mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan tersebut,” kata Jeff Farrah, CEO grup tersebut.

AVIA menyerukan sejumlah perubahan dalam cara operator kendaraan otonom berinteraksi dengan masyarakat untuk mengatasi beberapa permasalahan utama. Masyarakat semakin terkesima dengan prospek mobil self-driving mengambil alih jalanan karena kurangnya urgensi dalam industri ini untuk membangun kepercayaan publik.

Banyak operator berasumsi bahwa masyarakat akan senang dengan konsep futuristik mengemudi tanpa manusia dan berjanji mendapatkan kembali waktu yang hilang untuk mengemudi dan kepercayaan itu bisa datang kemudian.

Namun, beberapa kejadian baru-baru ini membuat anggapan tersebut menjadi sangat mengkhawatirkan. Oktober lalu, sebuah kendaraan Cruise tanpa pengemudi menabrak seorang pejalan kaki di San Francisco dan kemudian menyebabkan cedera cukup parah.

Regulator California menuduh Cruise, yang didukung oleh GM, menyembunyikan rekaman video yang menunjukkan insiden tersebut dan menangguhkan izin operasinya. Perusahaan baru-baru ini mengatakan akan memindahkan kendaraan di Arizona, tetapi hanya kendaraan yang dikemudikan secara manual dengan pekerja keselamatan.

Ada juga banyak insiden kendaraan Waymo dan Cruise tanpa pengemudi yang menghalangi persimpangan, menghalangi kendaraan darurat, atau secara umum menyebabkan kekacauan di jalanan. Pada bulan Februari, kendaraan Waymo tanpa pengemudi dirusak dan akhirnya dibakar oleh kerumunan orang.

Baca Juga:
Berbagi Data, Pemerintah Turki Desak Meta Tutup Threads

Sejalan dengan semua ini adalah upaya Tesla dan perusahaan untuk menerapkan sistem bantuan pengemudi Full Self-Driving (FSD). Kendaraan Tesla dengan FSD tidak otonom seperti kendaraan Waymo dan Cruise, tetap memerlukan manusia untuk selalu memperhatikan jalan selama pengoperasian.

Kesimpulannya, AVIA masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika ingin membalikkan tren menurunnya kepercayaan publik. Selain itu, upaya apa pun untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap kendaraan otonom perlu mempertimbangkan cara pandang terhadap kendaraan otonom.

SHARE:

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia

Kinerja Keuangan Grup GoTo Setelah TikTok Shop Bergabung