Technologue.id, Jakarta - Setelah sebelumnya dituduh menjual data penggunanya ke Facebook, kini Zoom disebut mengirimkan panggilan video call pengguna ke China. Fakta ini ditemukan oleh para peneliti di Universitas Canada 'The Citizen Lab' baru-baru ini. Dilansir dari Gizmochina pada Senin (6/4/2020), para peneliti tersebut menunjukan bahwa Zoom menggunakan metode AES-128 untuk enkripsi data selama pertemuan. Dalam beberapa kasus, data yang diproses akan di kirim ke server aplikasi yang berada di China.
Baca Juga: Zoom Tidak Aman Digunakan untuk Work From Home?
Kejadian ini sebenarnya telah dikatakan oleh beberapa ahli. Mereka menyebut bahwa CEO Zoom memiliki kesempatan untuk terhubung ke server dan melihat semua sesi video, dan data pengguna dapat dikirim ke China. Menanggapi hal tersebut, Eric Yuan selaku CEO mengklaim semua data pengguna akan dikirim ke server terdekat. Namun jika server tersebut mengalami kendala, Yuan menyebut data akan di kirim ke server lain.Baca Juga: Tidak Terapkan Enkripsi End-to-End, Keamanan Zoom Dipertanyakan
Yuan menambahkan bahwa jumlah data yang dialihkan ke China sangatlah terbatas. Ia berjanji akan segera memperbaiki sistemnya agar tidak ada lagi data yang dikirim ke China. Dimana hukum di China sendiri mengatakan bahwa data server yang berada di China harus disimpan. Itu berarti data yang dikirim oleh Zoom secara otomatis akan tersimpan untuk China.