Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kerap Tabrakan, Tesla Memiliki Tingkat Kecelakaan Mobil Tertinggi
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Mobil canggih Tesla dinobatkan sebagai mobil paling rawan kecelakaan oleh perusahaan analisis LendingTree. Dalam studinya terhadap 30 brand mobil, diketahui bahwa pengemudi Tesla terlibat dalam lebih banyak kecelakaan dibandingkan pengemudi merek lain.

Dilansir dari Forbes (18/12), pengemudi Tesla mengalami 23,54 kecelakaan per 1.000 pengemudi. Lebih tinggi dibandingkan brand mobil Ram (22,76) dan Subaru (20,90) yang mencatat lebih dari 20 kecelakaan per 1.000 pengemudi untuk setiap merek.

Baca Juga:
Tersandung Kasus Kecelakaan, Fitur Autopilot di Tesla Akhirnya Lolos Jeratan Hukum

Fitur autopilot pada Tesla dianggap sebagai biang kerok kecelakaan. Kemampuan self-driving Tesla menuai kritikan karena kerap bertindak membahayakan hingga menyebabkan kematian penumpang di dalamnya.

laporan LendingTree terbit menyusul berita bahwa Tesla baru-baru ini menarik kembali (recall) lebih dari 2 juta unit kendaraan akibat masalah keselamatan terkait perangkat lunak Autopilot – khususnya, fitur yang disebut Autosteer, yang merupakan bagian dari sistem bantuan pengemudi. Kebijakan recall ini mempengaruhi hampir semua mobil Tesla yang dijual di Amerika Serikat.

Pernyataan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional mengatakan bahwa, "Dalam keadaan tertentu ketika Autosteer diaktifkan, keunggulan dan cakupan kontrol fitur mungkin tidak cukup untuk mencegah penyalahgunaan … fitur bantuan pengemudi tingkat lanjut oleh pengemudi."

Recall ini bertujuan untuk memperbaiki sistem yang seharusnya memastikan pengemudi memperhatikan saat menggunakan Autopilot. Pengemudi harus bersiap untuk melakukan intervensi jika muncul masalah yang tidak dapat ditangani oleh fitur tersebut.

Baca Juga:
Banyak Picu Musibah, Tesla Sebut Autopilot Cegah 40 Kecelakaan Setiap Hari

Beberapa pengemudi Tesla terlalu bergantung pada fitur tersebut, sehingga kecelakaan pun kerap terjadi. Departemen Kehakiman Amerika Serikat meluncurkan penyelidikan kriminal setahun yang lalu setelah lebih dari belasan kecelakaan terjadi saat perangkat lunak Autopilot Tesla digunakan.

NHTSA meninjau 956 kecelakaan yang diduga menggunakan Autopilot. Badan tersebut kemudian fokus pada 322 kecelakaan terkait Autopilot yang mencakup tabrakan frontal dan tabrakan akibat potensi pelepasan sistem yang tidak disengaja.

Tesla, produsen mobil elektronik, adalah perusahaan otomotif paling bergengsi di dunia milik Elon Musk, yang notabene orang terkaya di dunia. Dia telah lama membayangkan mobil yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri dan telah mengembangkan teknologi ini selama bertahun-tahun.

SHARE:

Perjalanan Peugeot di Pasar Otomotif Nasional Sebelum Resmi Hengkang dari Indonesia

Kuartal Pertama 2024, Wuling Pimpin Penjualan Mobil Listrik di Indonesia