Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Konsumsi Open Internet Meningkat, Netizen Selektif Pilih Konten
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Open internet atau internet terbuka akan memimpin peningkatan penggunaan media digital di Indonesia. Berdasarkan riset terbaru dari The Trade Desk dan Kantar, diketahui bahwa faktanya masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu di open internet.

Laporan menyebut, 7 dari 10 masyarakat Indonesia telah meningkatkan konsumsi open internet mereka selama setahun terakhir.

Sementara itu, 2 dari 3 masyarakat diperkirakan akan meningkatkan waktu penggunaan saluran open internet selama enam bulan ke depan.

Open internet terdiri dari situs berita/web, Over the Top (OTT), Connected TV (CTV), streaming musik/audio, dan game daring. Riset ini secara lebih lanjut menyoroti pergeseran penggunaan dari media sosial, platform User-Generated Content (UGC), dan live streaming game menuju saluran-saluran di open internet.

Baca Juga:
Amazon dan MX Player Bekerja Sama dengan Times Internet

Dari 283 jam yang dihabiskan rata-rata konsumen Indonesia di media digital dalam sebulan, lebih dari setengah (55 persen) waktu tersebut dihabiskan di open internet.

"Masih banyak yang belum menyadari bahwa konten daring menarik yang biasa mereka nikmati adalah bagian dari open internet. Konsumen saat ini menghabiskan banyak waktu berkualitas mereka di open internet," ungkap Purnomo Kristanto, General Manager, Indonesia, The Trade Desk dalam acara konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Tidak mengejutkan bahwa masyarakat Indonesia yang melek digital menjadi lebih selektif terhadap kualitas konten yang mereka konsumsi. Konten premium (44 persen) dan kredibilitas (25 persen) menjadi faktor utama dalam memilih konten.

Riset ini juga menunjukkan bahwa open internet adalah tempat para konsumen menemukan konten seperti ini - terutama konten OTT/CTV dan streaming musik/audio yang paling banyak diasosiasikan dengan konten premium dan kredibel.

Di saat yang bersamaan, fokus terhadap konten premium dan kredibilitas mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia terhadap brand yang beriklan di open internet. Ketika membandingkan platform konten premium dengan platform UGC, 67 persen masyarakat Indonesia cenderung lebih memercayai brand yang beriklan di OTT.

"Riset pertama di Indonesia ini mengidentifikasi kesempatan menarik bagi para pemasar yang mencari cara baru di luar media sosial untuk beriklan, dan di saluran open
internet adalah tempat para audiens lebih aktif," lanjut Purnomo.

Baca Juga:
Cara Mengunduh Tayangan Netflix Saat Bepergian Tanpa Koneksi Internet

Menurut riset ini, sebelum makan siang dan setelah jam kerja menjadi dua waktu di mana penggunaan open internet relatif lebih tinggi dibandingkan dengan media sosial dan platform UGC.

Penggunaan open internet meningkat ketika masyarakat Indonesia mengakses situs berita/web sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka ke tempat kerja. Sebagai hasilnya, aktivitas pada situs berita/web melampaui saluran media umumnya sebesar 35 persen pada pukul 6 pagi hingga 1 siang.

Setelah itu, mereka memanfaatkan waktu usai bekerja untuk berkegiatan sesuai ketertarikan dan hobi. Untuk melakukan hal ini, masyarakat Indonesia berinteraksi dengan berbagai saluran media seperti OTT, media sosial, game daring, dan lainnya.

SHARE:

Menkomdigi: Warisan Budaya Jadi Elemen Strategis Perkuat Indonesia di Tingkat Global

Sederet Inovasi yang Dikembangkan Nvidia, GPU hingga Ray Tracing