Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kredivo dan Katadata Ungkap Tren Perilaku Konsumen E-Commerce di Indonesia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Belanja online melalui e-commerce menjadi kebiasaan masyarakat yang didorong oleh pandemi COVID-19. Namun mengingat perubahan status menjadi endemi, ini akan mempengaruhi kebiasaan dan perilaku konsumsi konsumen khususnya dalam preferensi berbelanja.

Berkaca pada kondisi pandemi di 2022, aktivitas belanja masyarakat masih didominasi secara online meski metode belanja offline mulai kembali meningkat.

Baca Juga:
10 Profesi Paling Diminati di Bidang Teknologi

Sejalan dengan itu, Kredivo dan Katadata Insight Center merilis Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023 yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun strategi dagang:

  1. Konsumen dari generasi lebih tua alami peningkatan konsisten
    Di 2020, konsumen berusia 36 ke atas menyumbang 24% dari total transaksi, kemudian meningkat menjadi 29% di 2021 dan menjadi 31% pada 2022. Untuk memanfaatkan peluang ini, pelaku UMKM dapat menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti halnya peralatan kebersihan ataupun peralatan yang menunjang kenyamanan dan keamanan rumah.
  2. Segmen konsumen yang belum memiliki anak dan lajang lebih berani berbelanja dengan nominal besar
    Pada segmen ini memiliki rata-rata nillai transaksi masing-masing senilai Rp368.179 dan Rp368.762 di setiap satu kali transaksi. Hal ini karena konsumen lajang dan belum memiliki anak cenderung memiliki kemandirian finansial yang lebih tinggi karena mereka hanya bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.
  3. Tren merawat diri semakin digandrungi
    Menduduki peringkat ketiga teratas dengan 14,3%, penjualan produk kesehatan dan kecantikan didorong dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam merawat kesehatan dan kecantikan selama pandemi. Salah satu strategi yang efektif dalam menjual produk dalam kategori ini adalah dengan menjual produk yang tengah populer di sosial media dan sudah berada di bawah BPOM.
  4. Konsumen yang telah menikah dan memiliki anak lebih doyan belanja
    Sebanyak 58% jumlah transaksi berasal dari konsumen yang telah menikah dan 55% jumlah transaksi berasal dari konsumen yang memiliki anak. Produk peralatan rumah tangga menjadi salah satu produk favorit dari kelompok konsumen ini.
  5. Kegiatan offline mulai bergeliat, produk peralatan kantor dan belajar kembali diminati
    Dengan kembalinya aktivitas perkantoran dan kegiatan belajar mengajar tatap muka, menjadikan peningkatan jumlah transaksi pada segmen ini. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan produk peralatan kantor dan belajar yang bervariatif serta sesuai dengan tren terkini.

Baca Juga:
Diskriminasi Gender, Mantan Karyawan Gugat Developer Pokemon Go Niantic

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo mengungkapkan tren belanja online meningkat secara konsisten tiap tahunya di kota-kota tier 2 dan 3, serta peningkatan proporsi jumlah transaksi yang juga konsisten di kalangan konsumen berumur lebih tua.

"Sepanjang tahun 2022 belanja online masih mendominasi, meski temuan riset menunjukkan ada perubahan dalam tren belanja online masyarakat tahun 2022, kami optimis belanja online masih tetap menjadi preferensi di masa endemi saat ini," jelasnya.

SHARE:

PNL Gandeng Huawei, Perkuat Pondasi Digital untuk Transisi Energi

Google Sediakan Pelatihan AI Khusus untuk Guru