Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Malware Paling Bahaya di Dunia Berhasil Dilumpuhkan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Malware paling berbahaya di dunia berhasil dilumpuhkan oleh satuan polisi dunia. Malware tersebut bernama Emotet yang telah meresahkan selama beberapa tahun terakhir.

Operasi pelumpuhan Emotet melibatkan Europol, FBI, Badan Kejahatan Nasional Inggris, dan banyak pihak lainnya. Kepala polisi gabungan, Fernando Ruiz mengatakan ini merupakan operasi besar-besaran.

"Pelumpuhan Emotet ini mungkin merupakan salah satu operasi siber terbesar sepanjang sejarah. Kami berharap operasi ini akan memberikan dampak yang signifikan," katanya dilansir dari ZDNet, Senin (1/2/2021).

Baca Juga:

Hacker Penyerang Perusahaan Vaksin Covid-19 Akhirnya Terungkap


Emotet sendiri pertama kali muncul sebagai malware yang menargetkan sektor perbankan pada tahun 2014. Emotet kemudian semakin berkembang menjadi salah satu malware terkuat yang digunakan oleh penjahat dunia maya.

Emotet masuk ke sistem komputer Windows melalui email phishing dalam bentuk Word. Biasanya korban akan terpancing membuka Word tersebut karena kedok yang digunakan berkaitan dengan isu yang tengah ramai.

Korban akan disuguhkan isu-isu terkini seperti informasi tentang COVID-19. Mereka yang penasaran dengan email ini akan membuka Word dan malware dalam Word akan menginfeksi perangkat secara ganas.

Baca Juga:

Tren Ancaman Dunia Maya Yang Harus Diwaspadai Asia Tenggara Tahun 2021


Emotet akan mengunci akses perangkat sehingga pengguna tak dapat mengoperasikannya. Kemudian Emotet akan menguasai berbagai data dari perangkat seperti password untuk mengakses aplikasi bank.

Untuk diketahui, upaya melumpuhkan Emotet sendiri telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Saat ini satuan polisi dunia tengah berfokus untuk mengidentifikasi siapa aktor di baliknya.

"Emotet adalah ancaman nomor satu. Malware ini terlibat dalam 30% serangan siber. Dengan menghapusnya akan memberikan dampak yang besar. Kami harap ini akan sangat baik untuk keamanan siber," pungkas Ruiz

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp