Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Memangkas Rantai Pasokan Barang Jadi Tantangan Startup Dagangan
SHARE:

Technologue.id, Semarang - Usaha mikro menjadi salah satu komponen perekonomian yang punya andil besar di Indonesia. Jumlahnya pun mencapai puluhan juta, termasuk di antaranya adalah toko-toko kelontong yang skalanya sangat kecil. Meski begitu untuk daerah pelosok, kehadiran toko kelontong terbilang sangat penting demi memenuhi kebutuhan warga sekitar.

Kendala yang kerapkali dialami toko-toko kelontong kecil di pelosok adalah logistik atau pengadaan barang yang cukup menyita waktu. Pasalnya pemilik toko terkadang harus menempuh jarak yang lumayan untuk ke pusat grosir atau pasar terdekat ketika ingin mengisi stok dagangannya. Selain itu harga beli barang di pasar juga bisa lebih tinggi karena dibeli melalui perantara agen penjual.

Baca Juga:
Startup Dagangan Bantu Ibu Rumah Tangga di Desa Sukses Raup Omzet Puluhan Juta

Hal tersebut menjadi tantangan untuk startup Dagangan yang ingin membuatnya lebih efisien, sekaligus membantu para pedagang mikro di tingkat rural atau pelosok.

“Target kami memang segmen mikro yang lokasinya di area rural. Umumnya supply chain barang di area tersebut cukup membutuhkan effort bagi pedagang mikro. Mereka harus menempuh jarak lumayan ke pasar ketika ingin mengisi stok barang,” jelas Wilson Yanaprasetya, Presiden dan Co-Founder Dagangan, di Semarang.

Jadi untuk memangkas rantai pasokan barang agar cepat sampai ke pedagang mikro, platform Dagangan menyiapkan Hub yang lokasi tak jauh dari area rural yang menjadi jangkauannya. Hub ini berfungsi sebagai gudang barang yang langsung disalurkan ke toko kelontong di sekitarnya.

Wilson menambahkan, tiap hub Dagangan menjangkau setidaknya 30-50 km area sekitar meliputi sekitar 300 desa atau 15 kecamatan di tiap wilayah. Proses pengiriman barang ke pemesan juga terbilang cepat karena platform Dagangan ini menjanjikan pesanan sampai pada H+1 setelah pemesanan dilakukan, alias besoknya.

Baca Juga:
Startup Perlu Prioritaskan Model Bisnis

“Saat ini kami telah memiliki sebanyak 40 hub yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, Yogyakarta dan juga Jawa Barat. Secara total platform Dagangan telah berhasil menjangkau sekitar 17 ribu desa yang ada di daerah-daerah tersebut,” imbuhnya.

Menariknya, edukasi untuk penggunaan aplikasi Dagangan terbilang minim. Adaptasi teknologi yang telah merata di Indonesia membuat para pedagang mikro terbiasa dengan penggunaan aplikasi, termasuk saat menggunakan platform Dagangan untuk melakukan pemesanan barang.

SHARE:

Hati-hati, Aplikasi Banking Paling Rentan Terkena Kejahatan Siber

Pelaku Industri Dorong Percepatan Transformasi Digital Lintas Sektor