Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mengetahui Keunggulan Liquid Cooling di Vivo T1 5G Series
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Salah satu keunggulan jajaran smartphone terbaru Vivo T1 5G Series di Indonesia adalah dibekali sistem pendingin cair (Liquid Cooling) yang biasanya terdapat di smartphone gaming flagship.

Gilang Pamenan, Product Manager vivo Indonesia mengungkapkan bahwa dua smartphone terbarunya yaitu T1 5G dan T1 Pro 5G mengusung teknologi Vapor Chamber yang dapat mengurangi panas pada suhu inti secara signifikan.

Baca Juga:
Intip Perbedaan Vivo T1 5G dan T1 Pro 5G

"Flagship liquid cooling ini menggunakan teknologi Vapor Chamber yang memiliki permukaan sangat luas, menghasilkan total luas area pendinginan sebesar 32.923mm kuadrat dan mengurangi suhu panas pada inti smartphone 12 derajat Celcius. Menjadikan Vivo T1 Pro 5G sebagai smartphone dengan luas area terluas serta sebagai penurunan suhu paling besar di kelasnya," ujar Gilang, saat konferensi pers online, Senin (25/4/2022).

Sementara itu, T1 5G juga dibenamkan teknologi pendinginan serupa. Namun bedanya dapat meredam suhu panas sebesar 10 derajat Celcius.

Gilang menyampaikan, bahwa teknologi pendinginan ini sama seperti yang biasa hadir di smartphone gaming premium.

Teknologi ini dihadirkan untuk menyeimbangkan kinerja ponsel, memaksimalkan efisiensi dan stabilitas penggunaan smartphone, sehingga ponsel dapat melakukan berbagai aktivitas berat seperti membuka berbagai dokumen, aplikasi, bermain game, bahkan mampu digunakan untuk mendengarkan musik selama 121 jam, streaming YouTube 24 jam, dan bermain PUBG hingga 20 jam.

Baca Juga:
Vivo T1 5G dan Vivo T1 Pro 5G Resmi Melenggang di Indonesia

Resmi meluncur di pasar Indonesia, vivo T1 Pro 5G dipasarkan dengan harga Rp 4.499.000, sedangkan vivo T1 5G (4GB/128GB) dibanderol seharga Rp 2.999.000, dan vivo T1 5G (8GB/128GB) dengan harga Rp 3.399.000.

SHARE:

Uji Starship, SpaceX Pilih Turunkan Roket ke Laut Dibanding Ditangkap

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome