Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
NASA Akui Sampah Stasiun Luar Angkasa Menimpa Rumah di AS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA mengakui bahwa sampah antariksa mengenai sebuah rumah di AS. Awalnya pemilik rumah menyangka bahwa bongkahan yang mereka temukan ialah meteorit.

Pemilik rumah bernama Alejandro Otero menyadari bahwa rumahnya tertimpa sampah stasiun luar angkasa (ISS) sejak dihubungi oleh putranya pada tanggal 8 Maret. Benda asing yang jatuh itu mengenai atap rumah mereka, dikutip dari Digital Trends.

Ketika Alejandro sampai di rumah, ia menemukan bahwa objek yang jatuh tersebut tampak sebagai benda buatan manusia. Spekulasi dengan cepat berkembang bahwa itu mungkin berasal dari ISS. Pada Senin, NASA mengonfirmasi kebenaran hal tersebut.

Benda yang merusak atap rumah Alejandro ternyata adalah bagian dari tumpukan sampah luar angkasa seberat 5.800 pon berisi baterai nikel hidrida tua yang dilepaskan dari pos orbit pada Maret 2021.

"Perangkat keras tersebut diperkirakan akan terbakar habis saat masuk melalui atmosfer Bumi. Namun, sebuah perangkat keras selamat masuk kembali dan berdampak pada sebuah rumah di Naples, Florida," kata NASA dalam pesan yang diposting di situsnya minggu ini.

Baca Juga:
Siri Makin Pintar, iOS 18 Dukung AI Bekerja Secara Lokal di iPhone

NASA mengatakan pihaknya mengumpulkan benda tersebut bekerja sama dengan pemilik rumah dan menganalisisnya di Kennedy Space Center di Florida.

Badan tersebut menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah tiang penyangga seberat dua pon dari peralatan NASA yang digunakan untuk memasang baterai pada palet kargo. Meskipun sedikit meleleh, sebagian besar tiang penyangga selamat dari penurunan berkecepatan tinggi sebelum mengakhiri perjalanannya di Napoli.

Benda tersebut terbuat dari paduan logam Inconel, berbobot 1,6 pon, tinggi 4 inci, dan diameter 1,6 inci, kata NASA. Investigasi mendetail terhadap proses pembuangan dan masuk kembali akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana puing-puing tersebut bisa bertahan dari fase pembakaran saat jatuh ke Bumi.

SHARE:

Inovasi Hair Type Analysis Bertenaga AI di Bidang Produk Perawatan Rambut

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia