Technologue.id, Jakarta - Netflix mulai mengurangi biaya operasional buntut kehilangan 200.000 pelanggan pada kuartal I-2022. Perusahaan layanan streaming film online itu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 150 karyawan yang mayoritas berbasis di Amerika Serikat.
Keputusan ini terpaksa dilakukan juga karena dipengaruhi penurunan saham perusahaan hampir menyentuh angka 70% sejak Januari.
Baca Juga:
Ditinggal 200 Ribu Pelanggan, Netflix Siapkan Puluhan Game Baru
"Pertumbuhan pendapatan kami yang melambat membuat kami juga harus memperlambat pertumbuhan biaya kami sebagai perusahaan," ujar perwakilan Netflix dalam sebuah pernyataan melalui email.
Selain itu pemecatan karyawan ini juga didorong dengan kebutuhan bisnis dibanding kinerja individu. Pihak Netflix juga turut menyatakan bahwa keputusan ini adalah keputusan yang sulit.
"Sayangnya, kami melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di AS. Perubahan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis daripada kinerja individu. Tidak ada dari kami yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja yang hebat. Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini," ujar perwakilan Netflix.
Baca Juga:
200 Ribu Pelanggan Kabur, Valuasi Netflix Anjlok Rp700 Triliun
Masa sulit yang dilalui Netflix juga merupakan dampak dsri persaingan panas bersama aplikasi lainnya seperti Disney+ dan Apple TV+. Sementara harga yang ditawarkan malah semakin meningkat dan membuat pelanggan menghentikan langganan dalam upaya menghemat uang.
Saat ini perusahaan sedang menyiapkan biaya langganan yang lebih murah dan didukung iklan dalam upaya menarik orang kembali.