Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Otorita IKN Bangun Ekosistem Startup, Pengamat IT: Harus Serius!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang mengembangkan ekosistem yang menunjang perusahaan rintisan (startup) dan UMKM melalui berbagai program pembinaan, pelatihan literasi digital, upskilling dan reskilling.

Dirancang sebagai kota cerdas, IKN tentunya membutuhkan sebuah ekosistem digital yang menumbuhkan perekonomian dan sosial budaya masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah berupaya membentuk ekosistem startup di kawasan IKN, Kalimantan Timur.

"Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045. Dengan adanya peningkatan usia produktif, perlu dibarengi dengan pengembangan lapangan pekerjaan di sektor digital dan kreatif," kata Prof. Mohammed Ali Berawi, Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), dikutip dari website resmi IKN.go.id (25/3/2024).

Baca Juga:
Persiapan Jaringan dan Produk Indosat Ooredoo Hutchison Rayakan HUT RI di IKN

Otorita IKN telah melakukan pelatihan Coding Mom, Coding Difable, dan Solar Mom sebagai bentuk peningkatan literasi digital dan pengetahuan mengenai energi terbarukan bagi kaum ibu dan penyandang disabilitas. Selain itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN tersebut juga menjelaskan program Nusantara K-Hub sebagai titik lebur (melting point) antara pemerintah, institusi pengetahuan, dan industri sebagai pusat inovasi dan pengembangan startup di Nusantara.

Otorita IKN telah menandatangani MOU dengan 7 Universitas ternama nasional dan juga sedang dalam pembicaraan dengan lebih dari 12 Universitas dan Lembaga pengetahuan internasional, serta lebih dari 40 industri teknologi global. Momentum pembangunan IKN akan menjadi kesempatan besar dalam melakukan leapfrogging dalam penguasaan teknologi bagi industri dan akademisi nasional.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) sendiri telah mempersiapkan berbagai program yang diharapkan mampu mengembangkan potensi startup di Indonesia, khususnya di kawasan IKN. Di antaranya, Baparekraf for Startup (Bekup), Baparekraf Digital Entrepreneurship (BDE), Baparekraf Digital Innovation Lab (Bedil), dan Baparekraf Developer Day (BDD).

Heru Sutadi, Direktur Eksekutif di Indonesia ICT Institute, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan ekosistem startup di IKN agar digitalisasi nasional bisa merata bahkan hingga ke Ibu Kota Nusantara. Namun menurutnya alangkah baiknya juga menjangkau daerah lain di luar pusat kota.

"Kalau ada keinginan membangun di IKN ya bagus saja karena kan merupakan wilayah baru dan bisa jadi hub ekosistem di Kalimantan. Tapi, memang tidak hanya cukup di IKN tapi juga di banyak wilayah, agar semua berkembang digitalisasi nya dan sukses," ujarnya saat dihubungi oleh redaksi Technologue.id melalui pesan singkat, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga:
KN Manfaatkan Teknologi Drone untuk Pemetaan Pre-Konstruksi Hingga Urban Air Mobility

Di sisi lain, Heru menyoroti dari sisi pendanaan dan keseriusan pemerintah mendorong pelaku usaha untuk berkembang. Bukan hanya sekedar menciptakan produk saja dalam waktu singkat.

"Persoalannya, startup apa yang mau dikembangkan dan pendanaannya seperti apa. Sebab sekarang sudah begitu banyak startup dan banyak yang saat ini sudah gagal. Bahkan kalaupu sudah unicorn dan decacorn juga banyak yang kini PHK karyawan," tuturnya.

"Kalau mau bangun ekosistem startup, ya harus serius. Jangan cuma sekadar ada dan hanya etalase. Harus jelas apa yang mau dibangun, mengembangkannya bagaimana, dan pendanaannya seperti apa. Butuh waktu untuk bisa melahirkan inovasi teknologi yang benar-benar baru dan dapat berkembang. Kalau asal saja sih, 2 minggu juga bisa lahir tapi tidak dijamin manfaat dan keberlanjutannya," tandasnya.

SHARE:

Fitur Energy Score Galaxy Ring Dukung Kesehatan dan Produktivitas Pengguna

Jensen Huang, dari Pelayan Restoran Kini Jadi Orang Terkaya Rp2.000 Triliun