Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Palo Alto Networks Hadikan Solusi Penjelajahan yang Aman Bagi Perusahaan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Peningkatan risiko keamanan dan kekhawatiran privasi menjadi tantangan besar bagi perusahaan yang menerapkan kondisi kerja hybrid.

Baik pekerja mobile atau bukan, browser telah menjadi pusat aktivitas kerja. Menurut Gartner, pada 2030 mendatang, browser enterprise akan menjadi platform inti untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menyediakan keamanan baik pada perangkat yang dikelola (managed device) maupun tidak (unmanaged device).

Baca Juga:
Tingkatkan Keamanan, Palo Alto Networks Umumkan Cloud Landing di Indonesia

Namun, browser internet konvensional sangatlah rentan terhadap berbagai ancaman siber, seperti phishing, serangan pengambilalihan akun, malware, dan add-ons browser yang berbahaya. Masalah ini diperburuk dengan meningkatnya adopsi software-as-a-service (SaaS) dan aplikasi AI generatif (GenAI), serta meningkatnya penggunaan perangkat yang tidak terkelola di lingkungan kerja.

"Browser adalah salah satu jalur utama untuk serangan siber. Jadi Prisma Access Browser hadir di Indonesia untuk melindungi enterprise dari serangan peretas. Tidak hanya protect, kami ingin mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Steven Scheurmann, Regional VP, ASEAN Palo Alto Networks, dalam sesi diskusi tentang Prisma Access Browser, di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Prisma Access Browser (PAB) dari Palo Alto Networks ini memungkinkan enterprise untuk mengelola akses jarak jauh dengan aman, apa pun jenis aplikasinya. Aset browser akan dienkripsi untuk mencegah pencurian kredensial, serta ancaman dunia maya seperti phishing, malware, dan penyadapan.

Baca Juga:
Palo Alto Networks: Sektor Grosir dan Ritel Jadi Sasaran Utama Ransomware di Indonesia

Selain itu, PAB memberlakukan Autentikasi Multi-Faktor (MFA) untuk memastikan bahwa hanya individu yang tepat yang mengakses sumber daya dan sistem perusahaan.

Soal residensi data, Steven menegaskan bahwa layanan mereka sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. "Semua informasi data tetap berada di Indonesia. Tidak ada data yang keluar dari Indonesia, baik ke Singapura atau negara lain. Ini hal yang sangat penting," ucapnya.

Prisma Access Browser sudah tersedia di Australia, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.

SHARE:

Samsung Mau Bikin Ponsel Lipat 360 Derajat, Bisa Dilipat Bolak-Balik!

Pendiri Startup Frank Sukses 'Prank' JPMorgan Rp2,8 Triliun