Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pengetahuan Mengenai Teknologi Radio Frequency di Indonesia Masih Sangat Minim
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Sennheiser menjadi salah satu pemain di Industri audio profesional. Pabrikan asal Jerman ini ingin meningkatkan pemahaman terkait manajemen Radio Frequency (RF) di Indonesia.

"Kami menerima banyak permintaan dari komunitas lokal untuk mengurangi kesenjangan terhadap pengetahuan akan Radio Frequency. Maka itu, melalui education tour ini, kami harap dapat membagikan pengetahuan dan teknologi terkini dari Sennheiser," ujar Kenan Phang, Technical Application Engineering APAC.

Baca Juga:
BYD Siapkan SUV Listrik Terbaru Bernama Yuan Up, Meluncur dalam Waktu Dekat

Ada banyak faktor yang menjadi pemicu bagi industri yang ingin mendapatkan pengetahuan tentang Radio Frequency, seperti maraknya pertunjukan yang diselenggarakan secara live, perpindahan dari sistem mikrofon analog ke digital wireless dan kurangnya platform yang mendiskusikan tentang topik-topik RF.

"Saat ini, skala pertunjukan yang digelar secara live semakin besar dan kompleks, terlebih setelah pandemi berakhir. Namun, spektrum radio yang tersedia untuk mikrofon wireless dan in ear monitor semakin menurun karena regulasi," jelasnya.

Maka itu, penting untuk memiliki pengetahuan mengenai RF dan memahami workflow yang tepat untuk dapat mengoperasikan perangkat wireless dengan lebih baik di tengah meningkatan spektrum yang semakin ramai di mana dapat berimplikasi pada kualitas serta performa dari produksi pertunjukan live.

Sebagai informasi, belum lama ini Sennheiser telah mengembangkan Wireless Multichannel Audio Technology (WMAS). Implementasi Sennheiser pada WMAS adalah teknologi broadband wireless bi-directional yang menggabungkan mikrofon, in-ears dan remote control hanya pada satu channel RF broadband.

Hal tersebut memberikan efisiensi yang signifikan pada penggunaan spektrum, tidak hanya dengan teknologi, tapi juga dengan memungkinkan peningkatan workflow dan dapat diaplikasikan pada fleksibilitas serta kualitas audio.

Baca Juga:
Pertama Kalinya Roket SpaceX Angkut Kapal Cygnus ke ISS

"IEMs dan mikrofon saat ini terbagi menjadi dua jangkauan RF yang berjarak beberapa MHz, tapi, bisa ditangani bersama dalam satu channel TV, yang mana dalam hal ini dapat memudahkan perencanaan frekuiensi," kata Kenan.

Singkatnya, implementasi Sennheiser pada WMAS dapat membawa perubahan pada audio wireless, menampilkan bodypack bi-directional, unit central yang hemat ruang, dapat menangani hingga 32 input dan 32 output, jangkauan yang mudah dan sistem extension, workflow yang hemat spektrum serta penggunaan kembali atas frekuensi yang lebih mudah.

SHARE:

Peugeot 'Angkat Kaki' dari Indonesia, Layanan Aftersales Tetap Berjalan

Sam Altman: Masa Depan AI Tak Butuh Device Baru