Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Penjualan Mobil Listrik Menurun, Tesla PHK 14.000 Karyawannya
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pertama kali dalam sejarah, penjualan mobil listrik Tesla mengalami penurunan signifikan. Akibatnya, perusahaan yang dimiliki Elon Musk tersebut memberhentikan 14.000 karyawannya.

"Saat ini kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," tulis Musk dilansir dari ArenaEV, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga:
OpenAI: Elon Musk Tuntut Kendali Mutlak atau Merger dengan Tesla

PHK adalah bagian dari strategi pemotongan biaya yang lebih luas. Manajer Tesla diarahkan untuk mengamati kinerja karyawan dan merampingkan operasi. Tahun lalu banyak perusahaan teknologi juga harus mengurangi stafnya karena kegelisahan ekonomi yang semakin besar.

Selain itu, PHK juga meluas ke jajaran eksekutif Tesla. Drew Baglino, Wakil Presiden Senior Powertrain dan Energi, dan Rohan Patel, yang dikenal karena kehadirannya yang blak-blakan di media sosial, tampaknya terdampak PHK ini. Alasan keluarnya mereka tidak jelas, tetapi hal ini semakin menyoroti keseriusan situasi Tesla saat ini.

Tesla tengah menghadapi masalah selama beberapa waktu terakhir untuk mempertahankan kondisi keuangan perusahaan. Bahkan sudah memberikan diskon untuk pembelian mobil listriknya.

Masalah utama yang terjadi di Tesla yakni tidak sanggup berkompetisi dengan para pesaingnya di mana datang dari Tiongkok maupun negara lain. Mereka memproduksi kendaraan listrik yang lebih kompetitif dengan harga jual murah.

Strategi Tesla ke depannya jelas mengalami perubahan karena menargetkan peningkatan profitabilitas. Dalam laporan penjualan Q4 terakhirnya, margin laba kotor Tesla turun menjadi 17,6% atau berada di level terendah dalam empat tahun terakhir.

Baca Juga:
Tesla Cybertruck Hadapi Masalah Karat Usai Terkena Air Hujan

Investor akan mengamati laporan pendapatan kuartal pertama Tesla, yang akan dirilis pada 23 April, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kesehatan keuangan perusahaan. Analis memproyeksikan keuntungan moderat, namun penjualan Tesla dan pergerakan harga saham masih belum pasti.

Untuk saat ini, Tesla tampaknya tidak akan kembali tumbuh kecuali mereka merilis model baru atau penyegaran besar-besaran dari model Y yang sangat populer.

SHARE:

Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia

Kinerja Keuangan Grup GoTo Setelah TikTok Shop Bergabung