Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Persaingan Raksasa Teknologi Garap Tools AI Saingi ChatGPT
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kehadiran ChatGPT, sebuah layanan chatbot berbasis AI besutan OpenAI, belakangan menggebrak dunia teknologi. ChatGPT ikut dalam pertarungan adu teknologi untuk menjadi yang terdepan di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

ChatGPT sendiri baru meluncur pada akhir 2022 lalu, lantas sudah memecahkan rekor dari segi pengguna aktif. Dalam kurun waktu 2 bulan, ChatGPT memilik 100 juta pengguna aktif.

Raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, Amazon, hingga Baidu pun merasa terancam dengan munculnya ChatGPT. Dengan cepat, persaingan memiliki mesin dengan kecerdasan buatan paling mutakhir telah dimulai untuk menjaga peluangnya tetap memimpin industri.

Baca Juga:
Enggak Kalah Seru dari ChatGPT, Coba 4 Aplikasi Berbasis Teknologi AI Ini

Microsoft

Microsoft merupakan salah satu perusahaan pertama yang menanam modal di OpenAI untuk membangun ChatGPT. Namun raksasa software asal AS ini ikut meramaikan era baru AI melalui Bing Chat di di Bing dan Edge.

Microsoft sudah meluncurkan aplikasi mandiri (standalone) chatbot AI Bing ke perangkat Android dan iOS. Selanjutnya, chatbot AI Bing hadir di browser pihak ketiga seperti Google Chrome dan Safari.

Salah satu kelebihan Bing Chat mengusung program AI language model terbaru OpenAI, yaitu GPT-4. GPT-4 yang disebut lebih pintar ketimbang ChatGPT yang masih menggunakan model bahasa GPT-3.5.

Google Bard

Google telah berlomba untuk mengejar saingannya, Microsoft, yang bergegas mengintegrasikan kekuatan seperti ChatGPT dalam beragam produknya, termasuk mesin pencari Bing. Tak heran raksasa mesin pencari yang satu ini buru-buru membuat pesaing ChatGPT yang dinamai 'Bard'.

Saat dikenalkan pekan lalu, Bard masih menunjukkan informasi yang tak akurat. Hal ini sontak memicu kritik dari banyak orang, bahkan dari karyawan Google sendiri.

Alat AI itu sekarang dapat digunakan dalam lebih dari 40 bahasa termasuk bahasa Arab, Tiongkok, Jerman, Hindi, dan Spanyol. Sebelumnya ia tersedia dalam tiga bahasa yakni Inggris, Jepang, dan Korea.

Google juga mengumumkan sejumlah fitur baru. Ini termasuk menerima respons audio dari Bard atau jawaban dalam lima gaya berbeda yakni sederhana, panjang, pendek, profesional, atau kasual. Fitur baru lain memungkinkan pengguna mengunggah foto yang dapat dianalisis oleh Bard untuk informasi.

Prev Next Page 1 of 3
SHARE:

Biaya Rencana Pengembangan AI Meta Diprediksi Capai hingga Rp648 Triliun

Rumor Nintendo Switch 2 Memiliki Fitur Joy-Con Magnetik