GoTo

PT Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) turut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan membangun organisasi yang lebih berkelanjutan.

Dengan melakukan PHK, GoTo berharap dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan memfokuskan sumber daya pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar.

GoTo juga melakukan pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam eksositem mereka untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan siap dalam menanggapi permintaan pasar.

Salah satunya adalah dengan merancang ulang bisnis offline merchant dalam GoTo Financial serta menyatukan dua tim offline merchant.

Meskipun PHK dilakukan, GoTo memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak selama masa transisi. Dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan telah disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Spotify

Spotify memberhentikan 17% dari total 9.241 karyawan. CEO Spotify, Daniel Ek menyatakan perusahaan mengurangi sekitar 1.500 karyawannya karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kenaikan biaya.

Meski langkah ini dianggap sulit untuk diambil, namun perusahaan yakin ini adalah tindakan yang tepat. "Mengingat kesenjangan antara keuangan dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami," jelas Ek.

PHK besar-besaran ini merupakan kali ketiga yang sudah dilakukan Spotify tahun ini, di mana pada Januari lalu perusahaan telah memberhentikan sekitar 600 karyawannya. Disusul pada bulan Juni, yang memberhentikan 200 posisi dari divisi podcast.

Jumlah karyawan Spotify meningkat secara signifikan pada tahun 2020 dan 2021, di mana Wall Street Journal mencatat bahwa karyawan meningkat hampir dua kali lipat seiring upaya perusahaan untuk meningkatkan konten.