Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Punya Kamera GoPro Lawas? GoPro Siap Membelinya!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Kamera GoPro memiliki kedudukan yang hampir sama dengan tablet, dimana setiap orang ingin memilikinya satu. Akan tetapi, hal itu tentu berbeda dengan smartphone, yang jauh lebih menarik dan menggiurkan bagi banyak orang untuk melakukan pergantian di setiap model baru muncul. Dengan demikian, penjualan GoPro baru seperti GoPro Hero5 tidaklah sehebat seri-seri sebelumnya. Dikutip dari TechCrunch (18/4/2017), GoPro yang menyadari situasi tersebut berniat untuk menggelar trade-in bagi pengguna GoPro lawas ke GoPro Hero5, hanya dengan menambah $50 - $100, yang dengan kata lain perusahaan tersebut membeli produk bekasnya sendiri. Tindakan yang diambil GoPro ini sepertinya sebuah langkah serius, melihat nilai saham mereka tak kunjung membaik sejak 14 bulan lalu. Para pakar melihatnya, produk GoPro terbaru bukanlah yang cukup menarik untuk dibeli banyak orang, yang berdampak pada nilai jual sahamnya. Hal itu diperparah dengan pemanfaatan sensor yang sama pada produk terbarunya dengan model-model sebelumnya. Sehingga, banyak orang yang berpikir bahwa model lama masih pantas untuk dimiliki, bahkan jika dibeli dari tangan pengguna lain. Guna menarik perhatian pasar kepada produk terbaru mereka, maka GoPro melakukan langkah trade-in tersebut. Menurutnya, dengan melakukan trade-in, maka pengguna akan mendapatkan camera yang jauh lebih baik. Pihaknya pun menjanjikan kemampuan bertahan dari air tanpa harus body tambahan, dan juga penangkapan video yang meningkat pada model baru GoPro. Dengan adanya penawaran ini, apakah GoPro akan mampu bangkit dari keterpurukannya?   Baca juga: GoPro Karma Siap Masuk Indonesia? Harganya? Kondisi Keuangan Memburuk, GoPro Pecat 270 Karyawan GoPro Siapkan Produk Baru, Tapi Bukan Action Camera

SHARE:

Uji Starship, SpaceX Pilih Turunkan Roket ke Laut Dibanding Ditangkap

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome