Technologue.id, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengomentari dugaan upaya ransomware baru-baru ini terhadap salah satu lembaga dalam negeri, yaitu Pusat Data Nasional (PDN). Insiden ini telah meningkatkan kekhawatiran keamanan siber, karena PDN merupakan kumpulan pusat data yang digunakan bersama oleh instansi pusat dan pemerintah daerah, dan saling terhubung satu sama lain.
“Dengan munculnya kembali dugaan insiden siber ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting dalam negeri, terbukti bahwa pelaku di baliknya semakin memfokuskan sasarannya. Organisasi perlu menyadari dampak nyata dari setiap keberhasilan infeksi ransomware, baik secara finansial maupun reputasi,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Penting bagi dunia usaha untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware mutlak dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber diciptakan sama. Kaspersky sangat yakin bahwa pertukaran intelijen antara institusi publik dan swasta, pengembangan undang-undang yang relevan, dan kolaborasi erat dalam keamanan siber dapat meningkatkan pertahanan siber suatu negara secara signifikan.
Baca Juga:
PDNS 2 Terganggu, Kominfo Lakukan Pemulihan Secepatnya
Tahun lalu, Kaspersky memblokir hampir 300.000 serangan ransomware terhadap organisasi di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 97.226 upaya serangan berhasil diblok Kaspersky di Indonesia.
"Ransomware telah berkembang selama lima tahun terakhir dari ancaman terhadap komputer individu menjadi bahaya serius terhadap jaringan perusahaan dan nasional. Penjahat dunia maya telah berhenti mencoba menginfeksi komputer sebanyak mungkin dan kini menargetkan korban dalam skala besar," ujarnya.
Untuk melindungi diri Anda dan bisnis Anda dari serangan ransomware, pertimbangkan rekomendasi berikut dari para ahli Kaspersky:
Pertama, jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, otentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk jaringan tersebut.
Kedua, selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat yang Anda gunakan untuk mencegah ransomware mengeksploitasi kerentanan.
Baca Juga:
BSSN Jelaskan Kronologi Serangan Ransomware Pusat Data Nasional
Ketiga, fokuskan strategi pertahanan Anda pada deteksi pergerakan lateral dan penyelundupan data ke Internet. Berikan perhatian khusus pada lalu lintas keluar untuk mendeteksi koneksi penjahat dunia maya. Hal ini dapat dicegah dengan deteksi jaringan dan solusi respons seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform (KATA).
Keempat, cadangkan data secara berkala dengan perhatian khusus pada strategi pencadangan offline. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan cepat dalam keadaan darurat saat dibutuhkan.
Dan kelima, siapkan rencana tindakan untuk risiko pengendalian reputasi data Anda jika terjadi pencurian data.