Software Sistem operasi yang dijalankan pada Asus Zenfone Max Plus ini adalah Android 7.0 Nougat dengan antarmuka Asus ZenUI 4.0. Antarmuka tersebut mencakup Launcher, Themes, ZenUI Safeguard, Fingerprint sensor, Zen Motion, Gallery, Selfie Master, File Manager, Weather, Game Genie, Camera, Clock, Calculator, Mobile Manager, Keyboard, Phone, Contatcs, Page Maker, Audio Wizard, Face Unlocck dan Power Master. Tiga softbutton di barisan bawah layar dapat setiap saat dipanggil dengan cara mengusap layar dari bagian bawah ke atas. Sementara itu keseluruhan aplikasi ditampilkan dengan cara mengusap layar dari bawah ke atas, mulai dari titik yang terletak di atas lima ikon menu di barisan bawah pada halaman awal. Pada susunan bawaan, kelima ikon tersebut adalah Phone, SMS, Play Store, chrome dan Camera.
Baca juga:
REVIEW: Asus Zenfone 4 Max Pro, Lebih dari Sekedar Smartphone Berbaterai Besar
Layaknya smartphone Asus Zenfone lain, tampilan notifikasi dapat ditampilkan dengan cara mengusap layar dari barisan atas ke bawah. Pada tampilan tersebut juga terdapat pintasan untuk mengakses cepat fungsi-fungsi tertentu seperti WiFi, Bluetooth, mobile data dan lain-lain. Tampilan split screen dapat dibuat dengan menekan tombol indeks yang terdapat pada soft button paling kanan. Kemudian pilih fungsi split screen pada pilihan aplikasi yang akan ditampilkan. [gallery size="full" td_gallery_title_input="Home Screen (Endah Uktolseja/Technologue.id)" columns="4" ids="29877,29878,29876,29898"] Home screen smartphone menampilkan kolom pencarian Google yang bisa diaktifkan dengan mengatakan “OK Google”. Di bawahnya terdapat informasi mengenai jam, tanggal dan prakiraan cuaca. Beberapa folder dan aplikasi yang juga ditampilkan di atas lima ikon utama adalah folder Google, Power Master, Themes, Gallery dan Selfie Master di halaman pertama. Sementara itu di halaman kedua terdapat folder ASUS, Mobile Manager, Facebook dan Facebook Messenger. Setiap kali menginstal aplikasi baru, maka pintasan juga akan otomatis tampil di home screen. Anda bisa menyingkirkan pintasan tersebut tanpa harus melakukan uninstall aplikasi. Aplikasi tetap dapat diakses melalui daftar aplikasi secara keseluruhan. [gallery size="medium" td_gallery_title_input="Security (Endah Uktolseja/Technologue.id)" ids="29881,29879,29882"] Dari segi keamanan, penguncian smartphone dapat dilakukan dengan screen lock, fingerprint, face recognition, smart lock dan encrypt device. Pada fungsi screen lock, pilihan untuk membuka penguncian terdiri dari swipe atau usapan, pattern atau membentuk pola titik tertentu, PIN dengan angka, password atau kata kunci dan finger print atau sidik jari. Selain untuk membuka penguncian, sidik jari juga bisa dipakai untuk menjawab panggilan telepon yang masuk. Face recognition memungkinkan untuk membuka smartphone secara otomatis hanya dengan menghadapkan kamera depan ke wajah. Deteksi wajah juga bisa digunakan untuk menampilkan seluruh notifikasi pada lock screen. Smart Lock adalah fitur untuk membuka kunci pengaman secara otomatis dengan mendeteksi tubuh, di tempat yang dipercaya seperti di rumah, ada perangkat lain di sekitar dan mengenali suara tertentu. Pada pengelolaan Dual SIM, Anda bisa membuat salah satu SIM Card jadi default, atau memilih SIM Card yang digunakan secara manual. SIM Card yang dijadikan koneksi data bisa menggunakan jaringan 4G. Sedangkan SIM Card lainnya otomatis memakai koneksi 2G. Rincian informasi perangkat keras dan sistem dapat dilihat dari aplikasi CPU-Z berikut ini. [gallery size="full" td_gallery_title_input="CPU Z" ids="29883,29884,29885,29886,29887,29888"]