Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Riset HP: Adopsi AI di Dunia Kerja Indonesia Alami Peningkatan
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah mengubah lanskap dunia kerja secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan teknologi AI di dunia kerja semakin tinggi.

Berdasarkan HP Work Relationship Index (WRI) tahunan kedua diketahui bahwa penggunaan AI di kalangan pekerja intelektual global telah melonjak menjadi 66% pada tahun 2024, naik dari 38% pada tahun lalu. Sementara 87% pekerja intelektual Indonesia kini menggunakan AI di tempat kerja, peningkatan ini sangat drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 53%.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar karyawan Indonesia percaya bahwa AI akan membuka peluang baru untuk menikmati pekerjaan dan membuat pekerjaan mereka lebih mudah, tetapi mereka membutuhkan alat dan teknologi AI yang tepat agar dapat meraih kesuksesan.

Baca Juga:
Smartfren Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan

"83 persen pengguna di Indonesia percaya bahwa AI tools membuat kita menjadi lebih produktif. Kita bisa fokus ke pekerjaan yang penting-penting," ujar Ricky Handrian, Head of Business Personal Systems - SEA Countries HP, dalam acara workshop untuk jurnalis techno bertajuk 'AI PC Masterclass' bersama Forum Wartawan Teknologi (Forwat), Jumat (22/11/2024).

Ricky menjelaskan, seiring peningkatan kebutuhan AI di dunia kerja, maka saat ini perusahaan akan memilih perangkat yang sudah dibekali teknologi AI, salah satunya seperti laptop, beserta aplikasi-aplikasi penunjang produktifitas.

"Oleh karena itu, 65 persen enterprise ITDM (IT Decision Maker) akan funding untuk AI tools," katanya.

Menurut hasil studi tersebut, pekerja yang menggunakan AI merasakan manfaatnya, termasuk hubungan yang lebih sehat dengan pekerjaan:

73% pekerja global intelektual merasa bahwa AI membuat pekerjaan mereka lebih mudah, dan hampir 7 dari 10 (69%) menyesuaikan penggunaan AI mereka agar lebih produktif, hal ini menunjukkan bahwa AI dapat menjadi alat untuk menciptakan pengalaman kerja yang lebih personal. Di Indonesia, 92% pekerja mempunyai pandangan yang sama, dan 83% di antaranya menyesuaikan penggunaan AI agar lebih produktif.

Selain itu, 60% pekerja intelektual global dan 64% pekerja intelektual Indonesia menyatakan bahwa AI memainkan peran penting dalam meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja mereka.

Baca Juga:
Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Di samping itu, 68% pekerja intelektual global dan 86% pekerja intelektual Indonesia mengatakan AI membuka peluang baru bagi mereka untuk menikmati pekerjaan. Lalu 73% pekerja intelektual global dan 88% pekerja intelektual Indonesia setuju bahwa pemahaman yang lebih baik tentang AI akan mempermudah kemajuan karier mereka.

Lebih jauh lagi, pekerja intelektual global yang menggunakan AI merasa lebih bahagia sebesar +11 poin dalam hubungannya dengan pekerjaan dibandingkan rekan mereka yang tidak menggunakan AI, sementara pekerja intelektual di Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar +6 poin.

Oleh karena itu, terdapat urgensi untuk segera memberikan AI kepada para pekerja karena pengguna non-AI telah menunjukkan peningkatan ketakutan bahwa pekerjaannya akan digantikan oleh AI, studi menunjukkan bahwa 37% pekerja intelektual global menyatakan kekhawatirannya dengan peningkatan sebesar +5 poin dari tahun lalu. Sementara 60% pekerja intelektual di Indonesia yang tidak menggunakan AI merasa khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh AI.

SHARE:

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?