Technologue.id, Jakarta - Apple tampaknya menunda rencana untuk layanan berlangganan perangkat keras iPhone. Informasi ini diketahui oleh Bloomberg melalui sumber yang dekat dengan masalah ini, dikutip dari Mashable.
Rumor tentang layanan berlangganan iPhone ini pertama kali muncul pada 2022. Langganan perangkat keras itu akan memberi pelanggan opsi untuk membayar biaya bulanan reguler, yang pada dasarnya menyewa iPhone mereka.
Layanan berlangganan iPhone ini kabarnya direncanakan untuk diluncurkan pada tahun yang sama saat pertama kali informasi itu beredar, tetapi tertunda karena berbagai masalah seperti masalah perangkat lunak dan masalah hukum. Kini, tampaknya layanan tersebut tidak akan hadir sama sekali.
Baca Juga:
Rumor Galaxy S25 Ultra Tampil dengan Bezel Lebih Tipis
Layanan berlangganan yang diusulkan Apple tampaknya memiliki beberapa kesamaan dengan iPhone Upgrade Program. Diperkenalkan pada 2015, program ini memungkinkan pelanggan untuk mengikuti rencana pembayaran bulanan selama dua tahun untuk iPhone mereka, dengan rencana saat ini mulai dari USD39,50 per bulan untuk iPhone 16 128GB.
Setelah mereka melakukan 12 pembayaran, mereka berhak untuk meningkatkan ponsel mereka saat model berikutnya tiba, dengan mengajukan pinjaman baru.
iPhone Upgrade Program memungkinkan pelanggan untuk memiliki perangkat mereka sepenuhnya jika mereka menyelesaikan rencana pembayaran. Sebaliknya, layanan yang direncanakan Apple sebelumnya terdengar lebih mirip dengan menyewa perangkat, dengan pelanggan mungkin diharuskan mengembalikan iPhone mereka jika mereka membatalkan langganan.
Apple juga menghentikan layanan Apple Pay Later awal tahun ini, yang mungkin menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut sedang menilai ulang produk keuangannya. Awalnya diumumkan pada tahun 2022, Apple Pay Later adalah layanan Buy Now Pay Later yang memungkinkan pelanggan membagi pembayaran menjadi beberapa angsuran selama beberapa minggu.