Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Rusia Kembali Ancam Cabut dari Program Stasiun ISS
SHARE:

Technologue.id, Moskow - Rusia sekali lagi mengancam akan mengakhiri kerja samanya dengan Barat dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos, mengecam sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa. Negara-negara ini adalah mitra ISS yang merespons negatif negaranya karena menginvasi Ukraina.

“Tujuan sanksi itu adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat ke dalam keputusasaan dan kelaparan serta membuat negara kami bertekuk lutut,” cuit Rogozin melalui Twitter, Sabtu (2/4/2022).

"Saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat," tambahnya dalam tweet lainnya.

Rogozin juga tampaknya menyampaikan keluhan ini atau serupa kepada lembaga mitra ISS secara formal pada 14 Maret. Dia mem-posting di Twitter sebagai tanggapan beberapa mitra terhadap surat itu.

Misalnya, Rogozin membagikan apa yang dia katakan sebagai surat 30 Maret dari Administrator NASA, Bill Nelson.

"AS terus mendukung kerja sama antariksa pemerintah internasional, terutama kegiatan yang terkait dengan pengoperasian ISS dengan Rusia, Kanada, Eropa, dan Jepang," sebagian surat Nelson menyatakan. "Langkah-langkah kontrol ekspor AS yang baru dan yang sudah ada terus memungkinkan kerja sama antara AS dan Rusia untuk memastikan operasi ISS yang aman dan berkelanjutan."

Tweet Rogozin baru-baru ini tidak berarti bahwa program ISS akan segera dibubarkan. Ini terkait rekam jejak komentar hiperbolik.

Misalnya, pada 24 Februari -hari ketika Rusia menginvasi Ukraina- Rogozin mengatakan sanksi ekonomi yang baru dijatuhkan dapat "menghancurkan" kemitraan ISS. Tapi ISS masih mengorbit sejak komentar diluncurkan.

Pada 30 Maret, misalnya, astronot NASA Mark Vande Hei kembali ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia dengan dua kosmonot. Pendaratan berlangsung tanpa hambatan, meskipun ketegangan geopolitik meningkat.

SHARE:

Boston Dynamics Pamer Robot Humanoid Atlas Baru Bertenaga Listrik

Google Maps Dapat Peningkatan, Bisa Cari Lokasi SPKLU