Technologue.id, Jakarta - Setidaknya 40 ribu foto profil pengguna Tinder telah dicuri oleh seorang programmer. Puluhan ribu foto tersebut kemudian disebarkan secara bebas di dunia maya, yang tentu sangat mengkhawatirkan para pengguna tinder yang menjadi korban. Dikutip dari BBC (3/5/2017), orang yang diduga menjadi pelaku pencurian foto profil pengguna Tinder tersebut adalah Stuart Colianni, yang merupakan programmer dari pihak Tinder sendiri. Dataset berisi 40 ribu gambar, yang terdiri dari foto pria dan wanita tersebut akhirnya terlepas ke dunia maya secara bebas. Pada awalnya, Colianni menulis sebuah program untuk mengkompilasi cache foto, yang berguna sebagai bahan penelitian pembelajaran mesin. Namun sayang, apa yang dilakukan olehnya dianggap melanggar persyaratan yang telah ditentukan oleh Tinder. Berdasarkan laporan dari laman TechCrunch, kumpulan data tersebut pada awalnya hanya berisi ribuan gambar pengguna Tinder di wilayah Bay Area, California. Namun, jumlah tersebut terus bertambah dan meluas ke area layanan Tinder yang lainnya, hingga jumlahnya saat ini diketahui menyentuh 40 ribu. Melalui situsnya, Colianni menjelaskan bahwa dirinya hanya mencari cara untuk mengumpulkan daya yang lebih terperinci, berdasarkan wajah pengguna. “Mengapa tidak menjadikan dataset Tinder lebih berguna dengan penambahan pemindai wajah yang lebih baik dan lebih besar?” ungkap Colianni. Untuk menyiapkan rencana baiknya tersebut, Colianni memanfaatkan layanan penyimpanan Google, yakni Kaggle, yang memungkinkan programmer untuk bereksperimen dengan program kecerdasan buatan. Namun sayang, hal itu dianggap Tinder telah menyalahi aturan yang telah dibuatnya dengan Colianni, yang berujung pada penuduhan pencurian foto profil penggunanya. Colianni pun mengaku telah menghapus seluruh data profil tersebut, setelah melaporkan ketidak persetujuan pihak Tinder ini kepada perwakilan di Kaggle.   Baca juga: 500 Ribu Pengguna Android Jadi Target Malware Aplikasi Panduan Game PhotoGrid 6.0 Resmi Rilis, Sasar Pengguna Sosial Media Mau Liburan ke Amerika? Serahkan Dulu Media Sosial Anda!