Technologue.id, Jakarta - Indonesia dibanjiri dengan berbagai ponsel dengan fitur layar lipat. Di tahun lalu, sebut saja Galaxy Z Fold 5, Phantom V Flip dan Oppo Find N3 Flip meluncur di Tanah Air.
Setelah Galaxy Unpacked pada 10 Juli 2024, Samsung tampaknya tidak lama lagi akan membawa Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 untuk pasar Indonesia. Sebelumnya Vivo X Fold 3 Pro yang sudah dirilis pada Juni 2024.
Apakah permintaan ponsel layar lipat ini begitu tinggi di Indonesia dan seberapa besar pertumbuhannya? Aryo Meidianto, Analis Pasar Smartphone & Senior Consultant di SEQARA Communications mengungkap bahwa pertumbuhan ponsel lipat tidak terlalu besar di Indonesia.
Baca Juga:
Analis: Rupiah Melemah, Siap-Siap Harga Smartphone Bakal Naik
"Pasar ponsel lipat adalah pasar yang sangat segmented, tidak semua orang tertarik akan perangkat ini," ujar Aryo kepada Technologue.id melalui pesan singkat, Rabu (17/7/2024).
Ia melanjutkan, terlebih dengan banderol harga yang "cukup" menguras kantong, maka pertumbuhan ponsel lipat di Tanah Air menghadapi suatu tantangan. Kendati demikian, kehadiran ponsel lipat dinilai cukup menarik karena selama ini masyarakat seakan ditawarkan model ponsel dengan desain yang itu-itu saja.
"Ponsel lipat saat ini bisa dikatakan menjadi penyegaran baru di tengah ponsel yang hadir dengan bentuk yang sama setiap tahunnya," jelasnya.
Aryo juga menyampaikan bahwa kalau pun mulai banyak ponsel lipat yang dirilis oleh brand-brand smartphone saat ini, pasarnya mungkin ada, tetapi tidak besar. "Ponsel lipat belum bisa memberikan kontribusi besar ke market share. Persentase hampir di bawah 5% perkiraannya," terangnya.