Technologue.id, Jakarta - Tiga tahun setelah ransomware Wannacry meraih perhatian masyarakat dengan mendatangkan malapetaka pada ribuan sistem TI di seluruh dunia, data dari Kaspersky untuk Asia Tenggara membuktikan ancaman terkait masih banyak dijumpai hingga saat ini khususnya terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah tersebut.
Selama tiga bulan pertama 2020, sebanyak 269.204 upaya ransomware digagalkan oleh solusi Kaspersky untuk bisnis dengan total 20-250 karyawan di wilayah tersebut. Informasi ini diterima berdasarkan pada putusan deteksi produk Kaspersky oleh para pengguna yang menyetujui untuk menyediakan data statistik.
"Secara keseluruhan, kami telah mengamati penurunan signifikan dalam serangan ransomware yang telah kami blokir terhadap sektor UKM di Asia Tenggara. Angka kuartal pertama adalah 69% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, ini jelas merupakan pertanda baik. Namun, perusahaan tidak boleh langsung berpuas diri. Para pelaku kejahatan siber mungkin menunjukkan aktivitas lebih sedikit tetapi ketepatannya tidak diragukan lagi telah meningkat dan telemetri kami menunjukkan bahwa mereka lebih fokus pada penargetan bisnis dan organisasi untuk saat ini," komentar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Statistik per negara selama kuartal pertama 2020 menunjukkan semua wilayah di Asia Tenggara mencatat penurunan deteksi ransomware dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, secara global, satu dari tiga ransomware yang diblokir oleh Kaspersky pada tahun 2019 ditargetkan untuk pengguna korporasi. Ini menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber semakin menargetkan bisnis dan perusahaan sebagai tandingan dari pengguna individu.
Indonesia masih bertengger di antara sepuluh negara teratas dalam hal pangsa pengguna UKM yang hampir terinfeksi oleh ancaman ini. Lima negara dengan persentase upaya tertinggi pada kuartal awal 2020 termasuk Federasi Rusia, Brasil, Cina, Bangladesh, dan Mesir. Wannacry tetap menjadi ransomware paling populer secara global.
"Kita dapat dengan aman mengatakan bahwa perusahaan sekarang sadar penuh atas bahaya ini setelah insiden Wannacry tiga tahun lalu. Situasi pandemi sekarang yang memaksa karyawan untuk bekerja dari jarak jauh, bagaimanapun telah mengaburkan batas antara perusahaan dan keamanan pribadi, dan sekaligus meningkatkan permukaan serangan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan siber. Dengan bertambahnya risiko finansial yang dapat menghampiri sektor UKM, kami menawarkan bisnis di wilayah Asia Tenggara berupa solusi dan layanan secara gratis untuk membantu membentengi aset dan data konfidensial mereka terhadap ancaman merugikan ini," tambah Yeo.
Kaspersky telah meluncurkan pelatihan online gratis berdurasi 20-30 menit yang membagikan wawasan kepada perusahaan untuk dapat mengamankan lingkungan kerja jarak jauh mereka saat ini.
Selain pelatihan, Kaspersky juga menawarkan para UKM di Asia Tenggara enam bulan lisensi gratis untuk Kaspersky Security for Microsoft Office 365. Solusi ini merupakan perlindungan ancaman canggih untuk semua layanan komunikasi dan kolaborasi Microsoft Office 365. Solusi ini akan membatasi penyebaran ancaman berbahaya termasuk ransomware, virus, Trojan, phishing, dan lainnya.