Technologue.id, Jakarta - Valve resmi umumkan tanggal rilis Steam Deck. Konsol portabel ini bakal hadir pada tanggal 25 Februari 2022, dan mereka bakal kirimkan email pesanan batch pertama bagi para pemegang reservasi.
“Pelanggan akan memiliki waktu tiga hari, sejak menerima email pesanan untuk melakukan pembelian. Sebelum reservasi diserahkan ke orang berikutnya yang sudah mengantre,” tulis Valve.
Baca Juga:
Sambut Tahun Baru Imlek, Steam Gelar Diskon Besar-Besaran
Unit pertama Steam Deck dikirimkan ke para pelanggan mulai tanggal 28 Februari 2022. Lalu rencananya mereka bakal rilis setiap batch email pesanan baru dengan alur mingguan.
“Sementara itu, kami sedang berupaya memperbaiki beberapa hal yang perlu disesuaikan. Kami sangat senang untuk meluncurkannya kepada para penggemar pada akhir bulan depan,” tulis Valve.
Valve uraikan detail terkait konsol portabel buatannya. Untuk undangan sendiri dikirimkan setelah pukul 10.00 PST, 25 Februari atau sekitar tanggal 26 Februari pukul 01.00 WIB.
“Email nantinya dikirimkan dalam urutan yang sama dengan reservasi. Para pengguna hanya dapat memesan model Steam Deck, seperti saat pesan di awal. Lalu Deposit reservasi akan diterapkan ke harga akhir konsol ini, termasuk biaya pengiriman,” kata Valve.
Kehadirannya memang sudah sangat dinantikan oleh para pemain khususnya di wilayah Asia. Bahkan berdasarkan survey, popularitasnya sukses kalahkan Nintendo Switch.
Baca Juga:
Crab Game, Gim Mirip Squid Game yang Viral di Steam
Dari 10 negara Asia, Steam Deck punya jumlah pencarian tiga kali lebih banyak di Google pada Juli 2021. Contohnya saja di Jepang, di mana volumenya hampir delapan kali lebih banyak dibanding Switch OLED.
Sementara penduduk di Filipina atau Singapura, terutama Indonesia, di mana kesenjangannya sungguh terasa, sampai 84% volume pencarian online dan cuma sisakan 16% untuk konsol buatan Nintendo.
Meski begitu, Valve sendiri sudah konfirmasi bahwa mereka tidak cuma bakal suguhkan game eksklusif pada PC Portabel ini. Karena menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal.
“Tidak, itu tidak masuk akal bagi kami. Ini adalah PC dan seharusnya memang seperti bermain game di PC saja,” tulis Valve.