Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sistem Garmin Lumpuh Akibat Serangan Siber Brutal
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Perusahaan GPS dan fitness-tracker asal Amerika, Garmin, sedang mengalami serangan ransomware yang sangat ganas. Sejak Kamis (23/7), website Garmin Connect dan aplikasi mobile Garmin sama sekali tidak bisa diakses.

Tak hanya itu, seluruh layanan yang dipakai oleh pilot pesawat, seperti website flyGarmin, Connect Servive, dan Garmin Pilot Apps juga tak bisa diakses.

Baca Juga:
Australia Digempur Serangan Siber, Siapa Pelakunya?

Begitu juga dengan layanan satelit inReach dan Garmin Explore untuk saling berbagi lokasi dan navigasi GPS melalui jaringan satelit Iridium juga tumbang.

Dilansir dari BBC.com (27/7/2020), Reporter cyber BBC Joe Tidy mengatakan bahwa malware yang menyerang sistem Garmin adalah Wasted Locker. Ini adalah sebuah program yang mengacak data target, dan pertama kali terdeteksi sekitar bulan April.

Korban biasanya dihubungi setelah komputer mereka terinfeksi, dan diberitahu bahwa mereka harus mentransfer dana jika mereka ingin mengembalikan file ke keadaan semula.

Laporan sebelumnya mengklaim bahwa perusahaan telah diperas untuk membayar US$ 10 juta (atau sekitar Rp 145 miliar) untuk mendapatkan sistemnya kembali online.

Baca Juga:
Tips Ketika Berhadapan Dengan Serangan Ransomware

Menurut rumor yang beredar, dalang dibalik aksi peretasan sistem Garmin adalah kelompok hacker Rusia bernama Evil Corp. Kelompok siber ini dipimpin oleh seorang hacker berusia 33 tahun yang bernama Maksim Yakubets. Yakubets sendiri memimpin Evil Corp sejak 2009 dari basement sebuah kafe di Moscow, Rusia.

Ia mengklaim, punya banyak hacker bawahan yang kerjanya mencuri uang dari para korbannya yang ada di 43 negara. Biasanya mereka melontarkan virus yang dirancang untuk hanya menyerang korban di luar Rusia.

Ketika malware tersebut diunduh oleh korban, malware ini bisa bersembunyi dan menambang berbagai informasi personal bahkan menguncinya. Tujuannya tak lain adalah mendapatkan tebusan dari kejahatan tersebut.

Namun hingga kini belum diketahui apa tindak lanjut dari Garmin, apakah membayar uang tebusan atau tidak.

SHARE:

Huawei Bangun Pabrik Chip Senilai US$1,6 Miliar

Realme UI 5.0 Resmi Diluncurkan, Ini Perangkat yang Menerima Pembaharuannya